JAKARTA - Fenomena alam langka, yakni supermoon atau peristiwa ketika posisi Bulan terdekat ke Bumi kembali akan terjadi 19 Februari 2019. Supermoon besok malam merupakan yang terbesar, paling terang dan paling dekat.

Dikutip dari suara.com yang melansir dari Earthsky, tahun 2019 ini sebenarnya akan terjadi Supermoon sebanyak tiga kali yang bertepatan dengan fase bulan purnama.

Masing-masing akan terjadi pada tanggal 21 Januari, 19 Februari dan 21 Maret 2019. Dari ketiganya, bulan purnama pada 19 Februari akan menjadi supermoon terbesar dan terdekat pada tahun ini.

Namun, tidak semua bulan purnama yang berada disebut sebagai supermoon. Bulan purama dapat didefinisikan sebagai supermoon bila berada pada jarak sekitar 90 persen dari titik terdekatnya dengan Bumi.

Pengertian ini dicetuskan pertama kali oleh Richard Nolle pada tahun 1979. Dengan kata lain, setiap bulan purnama yang mencapai jarak minimal 362.000 kilometer atau kurang dari Bumi, yang diukur dari pusat Bulan ke pusat Bumi, dapat disebut sebagai supermoon.

Supermoon pada 19 Februari sendiri diperkirakan akan mecapai jarak kurang lebih sekitar 356.846 kilometer dari Bumi. Nantinya, Supermoon diprediksi akan terjadi pada pukul 16:06 waktu setempat di Indonesia. Sayangnya, pada waktu tersebut bulan purnama belum terbit di seluruh langit Indonesia.

Sementara, menurut time.com, sebagian orang juga mengatakan bahwa fenomena ini disebut dengan Super Snow Moon, istilah snow moon atau Bulan salju sendiri berasal dari cerita bersejarah yang diberikan oleh suku asli Amerika tertentu kepada Bulan purnama kedua musim dingin. Disebut sebagai Bulan salju juga karena hujan salju lebat akan terjadi.

Supermoon 19 Februari 2019 akan membuat bulan purnama tampak 14 persen lebih besar dan 30 persen lebih terang daripada bulan purnama lainnya dalam setahun.***