JAKARTA - Harga tiket pesawat ke luar negeri lebih murah dibanding harga tiket antar kota dalam negeri di Indonesia.

Dikutip dari merdeka.com, harga tiket pesawat Jakarta-Batam lebih mahal dibanding Jakarta-Singapura. Kemudian rute Aceh-Jakarta lebih mahal dibanding rute Aceh-Kuala Lumpur.

Ternyata ada beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan harga tersebut. Diantaranya adanya pengenaan pajak, perbedaan harga bahan bakar avtur hingga pemberian insentif dari negara asing.

Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie menyebutkan membandingkan tarif pesawat rute domestik dengan rute luar negeri tidak sebanding (apple to apple). Selain itu, meski lebih murah namun rute ke luar negeri memiliki kekurangan, yaitu waktu perjalanan yang lebih lama sebab harus transit dan ada waktu tunggu.

''Ini tuh harus apple to apple. Beda nya kalau lewat KL itu harus nunggu 10 jam karena transit. Selain itu pajak. Unsur domestik itu ada pajaknya, sedangkan kalau internasional tidak termasuk pajak, ini yang harus kita perhatikan,'' kata dia dalam sebuah acara diskusi di Kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Selasa (15/1).

Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa beberapa negara seperti Singapura memberikan insentif kepada maskapai yang membuka rute penerbangan ke negaranya. Sehingga tarif yang dipatok untuk penumpang bisa menjadi lebih murah.

''Setiap airline yang membuka rute baru itu mendapat insentif dari pemerintah Singapura, SGD 100 ribu per tahun seperti mereka buka dari Singapura ke Banyuwangi atau Surabaya misalnya,'' ujarnya.

Dalam kesempatan serupa, Direktur Utama Garuda Indonesia Airlines (GIA), Ari Ashkara mengungkapkan ada perbedaan harga bahan bakar pesawat saat diisi di dalam negeri dengan di luar negeri.

Dia menyebutkan, harga avtur atau fuel yang dijual oleh Pertamina lebih tinggi untuk rute domestik dibanding rute internasional. Sebab di luar negeri, Pertamina memiliki banyak saingan sehingga harus memasang tarif yang bersaing.

''Yang saya dapat dari maskapai memang di internasional Pertamina lebih kompetitif. Misalnya Sriwijaya ke Singapura diberikan lebih murah dibanding di Surabaya. Makin ke timur makin mahal,'' ujarnya. ***