SELATPANJANG, GORIAU.COM - Bupati Kepulauan Meranti Drs Irwan Nasir MSi, menginginkan kualitas pembangunan Jembatan Selat Rengit yang menghubungkan Pulau Tebing Tinggi dengan Pulau Merbau, bagus dan tidak asal-asalan saja.

Sehingga jembatan dengan 1,7 kilometer tersebut nantinya bertahan hingga waktu yang sangat lama.

‘’Kondisi lahan kita di Meranti sangat rentan. Maka dari itu, kita ingin pembangunan Jembatan Selat Rengit dapat dilaksanakan dengan mengedepankan mutu dan kualitas. Sehingga tidak menjadi proyek mubazir,’’ tegasnya, Senin (1/10/2012) lalu.

Ketegasan itu disampaikan Bupati, menjawab selisih penawaran sejumlah rekanan kontraktor yang akan mengerjakan proyek tersebut dengan rekanan lainnya yang sangat besar.

Bagaimanapun, Irwan menegaskan selisih tersebut, apalagi dengan jumlah yang sangat besar itu nantinya menjadi indikasi buruknya kualitas yang dikerjakan.

‘’Mana yang lebih bagus dengan alokasi anggaran yang lebih besar atau dengan yang lebih murah. Tentunya dengan anggaran yang lebih besar lebih berkualitas. Semua ini telah kita kaji dari penawaran kerja yang akan dilakukan rekanan itu sendiri. Proyek ini juga bukan proyek main-main,’’ sebutnya.

Jadi, lanjut Irwan, dengan hasil yang telah diputuskan oleh panitia pelelangan terhadap proyek pembangunan Jembatan Selat Rengit dengan sistem multiyears tersebut, sudah yang terbaik.

Ia juga menegaskan dalam mengerjakan pembangunan jembatan tersebut bukan hanya dari APBD Meranti saja, tapi juga sharing dengan APBD Provinsi Riau dan APBN.

‘’Memang secara teknis anggaran dari APBD Meranti. Namun, dari APBD tersebut gabungan antara APBD provinsi dan APBN yang dititipkan lewat anggaran daerah,’’ sebutnya.

untuk diketahui Pembangunan jembatan Selat Rengit tersebut akan dikerjakan selama tiga tahun dengan sistem tahun jamak.

Untuk tahun ini pekerjaan jembatan akan dimulai dengan alokasi anggaran lebih kurang Rp125 miliar, dari total biaya pembangunan jembatan sebesar lebih kurang Rp450 miliar.

Untuk diketahui, dari data Komisi II DPRD Kepulauan Meranti, sejumlah penawaran rekanan dalam mendapatkan proyek pembangunan Jembatan Selat Rengit, di antaranya PT Waskita Karya dengan penawaran Rp366 miliar lebih, PT Adi Karya dengan penawaran sebesar Rp426 miliar lebih, PT PP dengan penawaran sebesar Rp441 miliar lebih, PT Nindia Karya dengan penawaran Rp447 miliar lebih dan PT Grinding Mas dengan penawaran Rp453 miliar lebih. Dari seluruh rekanan tersebut PT Nindya Karya dinyatakan sebagai pemenang.

Untuk diketahui, salah satu rekanan yaitu PT Waskita melakukan sanggahan dan sanggahan banding dengan surat Nomor 998/WK/D.II/2012 atas penetapan pemenang lelang pelaksanaan proyek pembangunan Jembatan Selat Rengit.

''Dengan selisih yang terjadi antara pemenang dengan sejumlah rekanan lainnya, kita sangat menyayangkan hal itu. Sebab jika selisih itu dialokasikan untuk pembangunan desa, maka berapa desa akan terbangun dengan baik,’’ ungkap anggota Komisi II Ruby Handoko.(rpc)