GORIAU.COM- Bagi penderita hipertensi, perubahan pola makan ketika berpuasa dan pada saat Lebaran dapat memicu terjadinya lonjakan tekanan darah. Apalagi, untuk mereka yang tidak dapat menghindari makanan tinggi garam dan berlemak. Hal ini pula yang menyebabkan banyaknya masyarakat yang menderita serangan jantung dan stroke pascalebaran.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah kondisi tekanan di pembuluh darah saat darah mengalir ke seluruh tubuh melampaui batas aman, yakni di atas 140/90 mmHg.

Siska Suridandani, Cardiologist dari National Cardiovascular Center Harapan Kita Jakarta, mengatakan sebagian kecil hipertensi disebabkan oleh gangguan pada organ yang bertanggung jawab untuk mengatur tekanan darah di dalam tubuh, seperti gagal ginjal kronis, adanya tumor kelenjar adrenal, atau gangguan pembuluh darah besar (coarctasio aorta).

"Hipertensi sangat sering tanpa gejala, sehingga untuk mengetahui seseorang memiliki hipertensi adalah dengan pemeriksaan tekanan darah oleh tenaga kesehatan," kata Siska.

Adanya hipertensi sering pula bersamaan dengan faktor lain yang meningkatkan risiko terjadinya komplikasi kardiovaskular, seperti diabetes mellitus (sakit gula) dan dislipidemia (gangguan kadar kolesterol), sehingga pola makan harus benar-benar diperhatikan untuk menjaga gula darah dan kadar kolesterol.

Upayakan pola makan rendah garam, rendah lemak, dan tinggi serat, misalnya dengan memperbanyak sayur, buah-buahan, produk susu rendah lemak, ikan, kacang-kacangan, dan daging unggas. Utamakan hidangan yang dibakar atau dipanggang dan direbus. Periksa tekanan darah secara berkala

Hindari konsumsi berlebihan tipe makanan tinggi kalori, lemak jenuh, kolesterol, dan trans fat, seperti makanan dan minuman manis, daging merah, makanan olahan seperti mi instant, dan makanan beku lainnya yang banyak mengandung sodium dan vetsin, makanan yang digoreng dan digulai. Jika sulit menolak hidangan tersebut saat Lebaran, upayakan minum hanya air putih untuk menghindari kalori berlebih.

Berhentilah merokok atau kebiasaan-kebiasaan buruk lain yang dapat meningkatkan risiko terkena komplikasi kardiovaskular.

Dokter Spesialis Gizi Klinik dari Rumah Sakit Umum Bunda Marya Haryono mengatakan kebutuhan kalori rata-rata masyarakat Indonesia adalah 1.300-1.700 gram per hari. Pada saat Lebaran sebaiknya mengonsumsi makanan seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, dan lemak.

Namun, hindari gorengan karena merupakan sumber lemak jenuh dan juga menyebabkan darah menjadi lebih kental, sehingga dampaknya jantung memompa darah lebih berat.***