PEKANBARU, GORIAU.COM - Mimpi GP Ade Dharmawi sempurna sudah. Anugerah yang disematkan sebagai Seniman Budayawan Pilihan Sagang 2012, Jumat (23/11) di ballroom Hotel Pangeran Pekanbaru menjadi bagian panjang dari sejarah perjalanan hidupnya menjadi seniman.

“Dari dulu saya sangat berkeinginan menjadi seniman seperti saat ini,” ujar GP Ade Dharmawi saat didaulat memberikan orasi usai diumumkan sebagai penerima anugerah Seniman Budayawan Pilihan Sagang 2012.Menurut Ade Dharmawi, Anugerah Sagang merupakan anugerah paling dinantikan. Sejak kecil ia dibesarkan dalam lingkungan seni.Cita-citanya mendalami dunia seni melalui pendidikan formal di sekolah senigrafi dan akademi seni rupa sempat gagal. Tapi, ia tak putus semangat.“Untuk berkesenian pendidikan tak menjadi halangan,” ungkapnya yang akhirnya memilih pendidikan di IAIN Suska Pekanbaru. Dan, ia pun semangat untuk terus berkarya hingga akhirnya dibuktikan dengan memperoleh anugerah yang paling dinanti-nantikan bagi para seniman dan budayawan di Riau ini.Pada malam puncak Anugerah Sagang 2012, panitia juga memberikan beberapa anugerah dari berbagai katergori. Untuk kategori Karya Non Buku Pilihan Sagang, diraih pementasan teater Peri Bunian yang disutradarai Kunni Masrohanti. Menurut wartawan Pekanbaru Pos ini, siapa saja yang berkarya, maka ia berhak mendapatkan anugerah.‘’Perolehan ini penuh dengan perjalanan panjang, hingga membuahkan hasil seperti saat ini. Dan, hasil karya ini adalah berkat Yayasan Sagang,’’ ungkap Kunni Masrohanti.Selanjutnya, untuk kategori Seniman Serantau Pilihan Sagang 2012 diberikan kepada Hasan Aspahani yang karya-karyanya didedikasikannya untuk pengabdian terhadap bahasa.Hasan Aspahani yakin, Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia kelak bisa bertahan dari sekian banyak bahasa yang ada di dunia. Karena kata Hasan, dalam kurun 100 tahun lagi, banyak bahasa yang akan hilang.‘’Lima tahun berturut-turut masuk nominasi sebagai Seniman Serantau. Kali ini berhasil, dan bukan mimpi lagi. Dan itu ternyata ada nilainya,’’ ungkap seniman yang berdomisili di Batam, Kepulauan Riau ini.Kategori karya Penelitian Pilihan Sagang hasil penelitian berjudul: Tinjauan Terhadap Sejarah Datuk Laksamana Raja di Laut Gelar Keramat hingga Media Pemersatu Siak-Bengkalis diberikan kepada Parlindungan SH MH.  Menurut Parlindungan, awalnya ia tidak tau dan percaya kalau terpilih sebagai peraih Anugerah Sagang. “Justru diberi tau oleh seorang budayawan Husnu Abadi. Dan tanpa membuang waktu langsung mencari koran Riau Pos untuk membuktikannya. Dan ternyata benar,” ujar Parlindungan yang akan terus berkarya.Untuk kategori Buku Pilihan Sagang diberikan kepada M Badri melalui karya Grafiti Bukit Puisi merupakan karya-karya kumpulan sajak dosen UIN Suska Pekanbaru ini.Sedangkan untuk kategori Institusi Budaya Pilihan Sagang, diraih Pusdatin Puanri Pekanbaru. Anugerah ini diterima langsung Hj Septina Primawati Rusli MM, selaku Ketua Pusdatin Puanri. Kategori terakhir adalah kategori Jurnalistik Budaya Pilihan Sagang adalah karya M Fadhly berjudul: Melihat Tradisi Atib Ambai di Kecamatan Kubu: Menolak Bala ke Ujung Pulau.(rpc)