JOHOR - Limbah beracun mencemari Sungai Kim Kim di Pasir Gudang, Johor, Malaysia. Akibatnya, sedikitnya 2.775 orang di Pasir Gudang sudah terpapar gas limbah beracun tersebut.

Dikutip dari republika.co.id, Ketua Komite Kesehatan, Lingkungan, dan Pertanian Johor, Sahruddin Jamal mengatakan, para korban yang terdampak tersebut menjalani perawatan medis di tempat terpisah.

Sebanyak 1.906 orang menjalani perawatan medis di Pasir Gudang, dan 869 orang lainnya dirawat di rumah sakit serta klinik di Johor Baru.

Dilaporkan The Star, Jumat (15/3), Jamal mengatakan dari 1.906 kasus di Pasir Gudang, sebanyak 1.483 korban ditempatkan di pangkalan medis Dewan Taman Pasir Putih. Sementara 224 orang dipindahkan ke Rumah Sakit Sultan Ismail (HSI).

Selain itu, 423 korban lainnya ditempatkan di pangkalan medis Dewan Taman Mawar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 52 korban telah dipindahkan ke HSI. Jamal mengklarifikasi bahwa 869 korban di Johor Baru langsung menjalani perawatan medis ke klinik dan rumah sakit setempat.

Namun Komite Manajemen Bantuan Bencana menutup pangkalan medis Dewan Taman Pasir Putih dan Dewan Taman Mawar sekitar pukul 19.30 waktu setempat. Semua pasien dan operasi instansi pemerintah terkait telah dipindahkan ke Stadion Indoor Dewan Kota Pasir Gudang (MPPG), yang memiliki lebih banyak ruang.

Jamal mengatakan, selain menutup 111 sekolah, pemerintah juga menutup taman kanak-kanak dan prasekolah di daerah yang terkena dampak. Berdasarkan data dari Departemen Pengembangan Masyarakat Johor, 94 taman kanak-kanak dan prasekolah di Pasir Gudang, Tebrau dan Tenggara telah ditutup.

Pekan lalu sebuah truk diyakini telah membuang limbah ke sungai di Negara Bagian Johor. Limbah itu mengirimkan asap berbahaya ke seluruh daerah tersebut.

Mereka yang menghirup asap itu menunjukkan gejala keracunan seperti mual dan muntah. Lebih dari 500 orang, kebanyakan dari mereka adalah murid sekolah, telah menjadi korban. Sebanyak 160 di antaranya menjalani perawatan di rumah sakit.

Belum diketahui jenis gas beracun apa yang telah dilepaskan dari limbah tersebut. Awal pekan ini, otoritas Malaysia telah menangkap tiga tersangka pembuangan limbah.***