PEKANBARU, GORIAU.COM - Satelit Terra dan Aqua dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, Riau, Senin (14/9/2015) sore, tidak bisa mendeteksi titik panas atau hotspot dan titik api atau firespot, lantaran tebalnya awan yang disertai pekatnya kabut asap di atas wilayah Riau.

Tebalnya awan disertai asap, membuat satelit Terra dan Aqua tidak bisa mendeteksi titik panas di Riau. Walhasil, BMKG pun tak bisa melakukan penghitungan berapa angka pasti total sebaran hotpsot dan firespot tersebut. "Blank mas, karena banyak awan dan asap di atas wilayah Riau," sebut kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin, Senin (14/9/2015) petang.

Untuk jarak pandang, BMKG memonitor bahwa empat kota sampai sore ini masih diselimuti asap, diantaranya Pekanbaru (smoke) dengan jarak pandang 150 meter, Rengat (smoke) dengan jarak pandang 100 meter dan Kota Dumai (smoke) dengan jarak pandang 200 meter.

"Paling parah di Kabupaten Pelalawan dengan jarak pandang 50 meter dan berstatus diselimuti asap. Kita prediksi cuaca wilayah Riau masih akan cerah berawan disertai kabut asap. Peluang hujan dengan intensitas ringan tidak merata pada malam hari, terjadi di Wilayah Riau bagian utara, barat dan tengah," sebutnya.

Pantauan GoRiau.com, kabut asap di Pekanbaru kian parah mulai pukul 18.00 WIB, Senin petang. Kabut asap makin pekat disertai aroma menyengat dan membuat mata perih. Bahkan dalam satu hari ini, matahari pun tak muncul lantaran terhalang tebalnya asap. (had)