PERAWANG - Seni dan budaya lokal merupakan citra diri sebuah masyarakat. Masalah kelestarian seni budaya menjadi tanggung jawab bersama, baik pelaku seni, masyarakat dan juga pemerintah.

Demikian disampaikan Bagus Santoso tokoh muda Jawa Riau penggiat seni budaya tradisional pada acara halal bi halal dan pentas seni reog di desa Tualang, Perawang Barat  Kabupaten Siak, Sabtu malam (22/7/2018).

“Jadi poro sedulur, kesenian reog adalah seni adi luhung yang akan tetap lestari jika dapat dukungan bersama, tidak ada orang lain tetapi ua kita semuanya” imbuh Bagus pada saat memberikan sambutan.

Lebih lanjut disampaikan Bagus Santoso yang juga menjabat anggota DPRD Provinsi Riau senj reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari jawa timur bagian barat laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal reog yang sebenarnya.

Seni reog menjadi pertunjukan seni yang banyak memikat masyarakar dari berbagai suku. Hal ini dikarenakan salah satu budaya daerah yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistis dan ilmu kebatinan yang kuat.

Tampilnya Seni Reog Gruop Marsudi Singo Budoyo menjadi pentas seni yang menarik, masyarakat berjubel menyaksikan dengan sorakan dan larut dalam pertunjukan. Desa Tualang Kecamatan. Hadir pada acara tersebut antara lain Purwanto, Misgianto, Sugiono penasehat, Sularno Ketua Seni  Reog Pekanbaru, Sukirno sesepuh reog Bunut, siswanto ketua Paguyuban Reog Tualang, Anwar ketua Reog Bunut, Zul Pahmi tokoh masyarakat Tualang. (rls)