TEMBILAHAN-Di tahun 2018 ini, Kabupaten Inhil yang terletak di Provinsi Riau menjadi salah satu dari 115 kabupaten di Indonesia yang turut melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak.

Turut dalam pargelaran akbar untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati, tentunya menjadi tugas tersendiri bagi Kepolisian Resor (Polres) Inhil untuk menciptakan Pilkada yang kondusif, aman dan damai.

Apalagi, tidak hanya Pilkada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, di saat yang sama Inhil juga turut dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Riau.

Agar Pilkada di daerah yang terletak paling jauh dari Provinsi Riau ini berjalan lancar, Polres Inhil menerjunkan 501 personil untuk mengamkan 1.579 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang tersebar di 20 kecamatan di Inhil.

Tidak hanya mengamankan seluruh TPS saat hari pencoblosan pada 27 Juni 2018, jauh sebelumnya, tepatnya sebelum kampanye di mulai pada 15 Februari 2018, personil Polres Inhil juga sudah diterjunkan untuk mengamankan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Kantor Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Inhil.

"Yang jelas kita tugasnya melaksanakan pengamanan, karena kita ini polisi, kita netral tidak punya hak pilih. Untuk pengamanan kita bersinegri dengan TNI, TNI ada 180 orang sedangkan Polres Inhil 501 orang, termasuk 150 BKO dari Polda Riau," terang Kapolres Inhil, AKBP Christian Rony Putra saat berbincang dengan GoRiau.com, Jumat (22/6/2018).

Demi terciptanya Pilkada damai di kabupaten yang terkenal dengan julukan Negeri Seribu Parit ini, Kapolres menjelaskan bahwa Polres Inhil juga sudah melaksanakan Deklarasi Damai dan Deklarasi Anti Hoax.

"Deklarasi kita laksanakan berkaitan untuk memaksimalkan kegiatan Satgas Nusantara. Kita mengajarkan kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya dengan informasi yang belum tentu kebenarannya," tambah Rony Putra.

Selain itu, untuk memastikan seluruh surat suara sampai ke 236 desa yang ada di Inhil, personil Polres Inhil dikatakan Kapolres juga turut melakukan pengamanan saat pengiriman surat suara.

"Personil sudah kita turunkan untuk mengawal pengiriman surat suara ke delapan kecamatan melalui jalur darat dan 12 kecamatan melalui jalur air hingga masuk ke desa-desa terpencil," lanjutnya.

Meski sejauh ini situasi di Inhil aman dan kondusif, namun dijelaskan Rony Putra dalam masa tenang yang berlangsung selama empat hari, pihaknya tetap waspada terhadap berbagai gangguan yang bisa mengacancam keberlangsungan Pilkada 2018.

Sementara itu, ia juga menjelaskan bahwa pihaknya juga terus melakukan pengawasan agar tidak ada money politik dalam Pilkada serentak ini.

"Sampai hari ini semua berjalan lancar, kita berharap, kondisi ini terus bertahan. Pastinya, kami akan selalu siap mengawal Pilkada serentak 2018 agar terus berjalan aman dan damai," tukas Rony Putra.(ayu)