PEKANBARU - Etika adalah refleksi kritis terhadap moralitas, dan mengatur, mengarahkan orang agar bertindak sesuai keadah atau rambu-rambu yang berlaku, memiliki rasa kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sekitarnya, serta bertanggung jawab.

Dalam kepariwisataan, etika sangat berperan dalam penerapan standar pelayanan, memperhatikan penampilan, cara berpakaian serta kepribadian. Peran wanita saat ini sangat berperan kuat diharapkan dapat menjadi tonggak dalam memajukan sektor pariwisata di provinsi Riau. Khususnya dalam etika para insan-insan pariwisata.  Di provinsi Riau sangat identik dengan melayu. Oleh sebab itu, daerah yang dijuluki bumi lancang kuning itu menitik beratkan budaya melayu sebagai esensi utamanya dalam  pengembangan kepariwisataan.

Melihat pentingnya hal ini, maka pemerintah provinsi Riau, melalui Dinas Pariwisata (Dispar) menggelar kegiatan workshop etika kepribadian. Kegiatan ini dibuka langsung pada, Rabu (21/3/2018) oleh Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Riau, Fahmizal Usman, di Pekanbaru.  Fahmizal, pada saat menyampaikan kata sambutannya mengatakan, kegiatan workshop etika ini dikhususkan untuk para kaum perempuan yang perannya saat ini sangat kuat, diharapkan dapat membantu mendorong sektor pariwisata.  "Perempuan khususnya kaum Ibu adalah garda terdepan dalam mendidik dan pembentukan karakter anak-anaknya sejak dini. Dengan mengikuti kegiatan workshop ini agar ilmu yang dipaparkan oleh narasumber dapat diterapkan lagi ke anggota keluarga dan lingkungan sekitarnya," kata Kadispar Riau, Fahmizal Usman.  Kegiatan workshop ini diikuti oleh 50 orang peserta yang berasal dari lembaga/organisasi perempuan yaitu, Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW), Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) dan Dara Riau, dilaksanakan  tiga hari, mulai tanggal 21 sampai 23 Maret 2018 di Pekanbaru.  Hadir sebagai narasumber pada workshop ini, Ketua BKOW Riau, Hj Irma Rachman, Wakil Sekjen DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia, Osvian Putra, dan mantan model tahun 80-an, Dhanny Dahlan.  Dhanny Dahlan yang namanya tersohor di tahun 1980-an hingga 1990-an sebagai model foto dan catwalk, aktifitasnya saat ini banyak membantu memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke mancanegara dan aktif melatih pengerajin tenun, mengembangkan sampai mempromosikannya. Selain kegiatan tersebut, kegiatan Dhanny saat ini sering diundang sebagai narasumber dengan materi "Penampilan diri yang baik". Pada saat pemaparanya Dhanny Dahlan memberikan berbagai cara untuk berpenampilan yang baik, materi yang dibahas adalah ekspresi wajah, kesehatan, sikap, kebersihan dan kerapihan. Menurutnya hal ini sangat penting untuk diperhatikan sebagai dasar penampilan baik seseorang.  "Cara berdiri, berjalan, duduk, berbicara dan gerak-gerik tangan, sampai pandangan mata untuk melihat lawan bicara itu harus ditata sedemikian rupa agar seseorang berpenampilan baik," ungkap, Dhanny Dahlan.

Turut hadir pada cara itu, Kabid Pemasaran Dispar Riau, Hj Yulisma Hanafi, perwakilan Direktorat Objek Vital (Obvit) Polda Riau, dan para pejabat pengawas (Ess lll) dan administrator (ess IV) pemerintah provinsi Riau. ***