PEKANBARU - Menjaga kesehatan itu sangat perlu untuk dapat selalu bertemu sedulur, bersilahturahim dan saling membincangkan berbagai hal yang bermanfaat untuk itu diharapkan kepada semua dan seluruh anggota paguyuban jawa untuk selalu mensyukuri kesehatan dan rezeki yang diberikan oleh Allah SWT, demikian disampaikan oleh Tokoh Sesepuh Jawa Riau Suradi Paijan dihadapan keluarga besar Langgeng Budoyo pada acara temu sedulur dan kegiatan rutin di Padepoan Langgeng Budoyo Pekanbaru. 

“Amalan berbuat baik tidak hanya berupa ibadah melainkan juga menjalin tali silahturahmi menyambung paseduluran mengunjungi sanak keluarga dan saudara itulah sifat-sifat yang utama” kata Pakde Suradi Paijan.

Keberadaan Paguyuban-Paguyuban Jawa sangat bermanfaat sekali terutama dalam membangun kekompakan. Meskipun diakui mengelola paguyuban diperlukan sifat sosial yang tinggi serta penuh kesabaran. Banyak paguyuban yang sukses karena saling memahami pentingnya organisasi tetapi juga banyak paguyuban yang tidak berjalan karena hanya digunakan sebagai batu loncatan untuk tujuan tertentu sementara fungsi paguyuban bukan untuk kepentingan pribadi-pribadi tapi untuk kemajuan organisasi.

“Mas Bagus adalah tokoh Muda Jawa yang tidak melupakan paguyuban, banyak orang ibarat Kacang Lupa Kulitnya. Saat butuh datang ketika senang melenggang pergi. Contohlah Mas Bagus insya Allah paguyuban-paguyuban akan langgeng dan punya wibawa” ibuh Pakde Suradi Paijan.

Paguyuban Langgeng Budoyo merupakan paguyuban jawa pekanbaru yang berdiri awal sebelum banyak paguyuban lainnya berdiri. Selain berfungsi social kemasyarakatan paguyuban yang diketuai pakde Gunawan juga konsisten melestarikan seni karawitan dan seni tayub. Pentas kegiatannya tidak hanya di pekanbaru tetapi juga hampir merata keseluruh pelosok riau seperti Rokan Hulu, Rokan Hilir, Kampar, Siak dan daerah lainnya.

Sementara itu Tokoh Muda Jawa Riau Bagus Santoso yang sidaulat menyampaikan sambutan mengatakan bahwa banyak contoh paguyuban yang berhasil melestarikan budaya dan kompak mengutamakan. Hal itu karena dalam berorganisasi diniatkan dengan menjunjung nilai kebajikan dalam melestarikan seni dan budaya. Kabupaten Bengkalis adalah salah satu contoh Paguyuban Jawa yang berhasil mengelola organisasi dengan baik. Sarana dan prasarana pendukung seni budaya sudah lengkap sampai pembinaan.

“Maka Bengkalis pernah meraih peringkat 10 besar Festival Reog di Ponorogo, tidak hanya itu Bengkalis juga berhasil mencetak dalang cilik kondang Aditia yang pernah berhasil menyabet  juara pertama dalang cilik tingkat nasional,”  kata Bagus. (rls)