RENGAT - Memasuki hari ke tujuh, insiden kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Desa Penyaguan, Kecamatan Batang Gangsal, Indragiri Hulu, Riau masih berlangsung, Sabtu (28/7/2018).

Dari hari kehari, luas areal yang terbakar terus bertambah, hal itu membuat tim yang diterjunkan KPBD (Kantor Penanggulanagan Bencana Daerah) Inhu mulai kewalahan.

Kepala KPBD Inhu, Raden Agus Widodo M.Si mengatakan, lahan yang terbakar merupakan areal gambut yang cukup tebal. Selain pihaknya, pemadaman juga dibantu oleh tim gabungan.

"Hingga saat ini, pemadaman masih terus kita lakukan. Selain Satgas dari KPBD Inhu, pemadaman juga dibantu oleh tim gabungan, yakni Manggala Agni, TNI dan Polri," ujar Widodo menjawab GoRiau.com.

Widodo mengaku, pihaknya dan tim gabungan yang berada di lokasi kebakaran cukup kewalahan memadamkan api. Selain cuaca panas yang ekstrim, sumber air juga sulit dijangkau.

Karena itu, pihaknya telah meminta bantuan pada BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Provinsi Riau, dan telah menurunkan satu unit helikopter water bombing.

"Begitu tiba dilokasi, helikopter water bombing yang diturunkan BPBD Riau langsung melakukan penyiraman dari udara, sedikitnya ada 50 kali water bombing yang telah dilakukan di daerah itu," tutur Widodo.

Kendati demikian sambung Widodo, pihaknya belum dapat memastikan apakah api sudah benar-benar mati atau belum. Karena disejumlah lokasi masih terlihat kepulan asap yang bersal dari dalam gambut tebal tersebut, singkatnya.

Sebagai mana diketahui, kebakaran hebat tersebut terjadi sejak, Sabtu (21/7/2018) lalu. Diperkirakan, hingga saat ini areal yang terbakar sudah mencapai 10 hektar.

Areal yang terbakar itu merupakan lahan kosong dan belukar. Diduga kuat, kebakaran tersebut merupakan unsur sengaja yang dilakukan oleh pihak yang tidak betanggung jawab untuk dijadikan areal kebun kelapa swit. ***