PEKANBARU -  Ustazah Neno Warisman resmi dilaporkan ke Mapolda Riau dengan tudingan percobaan tindakan perbuatan makar. Adapaun yang melaporkan ke Mapolda Riau adalah warga pekanbaru bernama Hajjah Desmaniar SH, MH.

Dari Informasi yang diperoleh GoNews.co,  Desmaniar melaporkan Neno Warisman ke Kepolisian Daerah (Polda) Riau sehubungan dengan akan diadakanya deklarasi #2019GantiPresiden di Kota Pekanbaru pada hari Minggu 26 Agustus 2018 mendatang.

Laporan resmi sesuai dengan Nomor : STPL/389/VIII/2018/SPKT/Riau. Pada tanggal 15 Agustus 2018. Dalam surat laporan tersebut, Neno Warisman yang beralamat di Jakarta diduga telah melakukan tindak pidana percobaan Makar dengan maksud menggulingkan pemerintahan sah sebagaimana dimaksud dalam pasal 107 Ayat 1 KUHPidana Jo pasal 53 KUHPidana.

"Legal standing saya sebagai pelapor berlandaskan QS Ali Imron ayat 103-110, dan At Taubah ayat 71 serta, " ujar Hj Desmaniar, Kamis (16/8/2018).

Alasan berikutnya kata dia, Neno Warisman dinilai sebagai  pihak yang bertanggungjawab karena berstatus sebagai inisiator kegiataan massif gerakan #2019GantiPresiden, dan dilakukan secara terbuka di beberapa daerah. "Menurut saya kegiataan tersebut melanggar norma hukum dan salah satu percoabaan makar" tegas lagi.

"Sosialisasi mengenai ganti presiden itu tidak dilakukan dalam masa kampanye pemilihan presiden republik Indonesia 2019, saudari Neno tidak memiliki legal standing dalam melakukan deklarasi ganti presiden. Karena ia bukan dari partai politik tertentu atau tim kampanye salah satu dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang ditunjuk secara sah" tutupnya.

Sebelumnya, sejumlah warga di Riau juga menerima pesan singkat berantai mengatasnamakan Riau Bersatu.

Dalam pesan singkat tersebut berisi penolakan rencana Deklarasi #2019GantiPresiden di Riau yang rencananya digelar Minggu (26/8/2018) mendatang.

"Saya dapat pesan juga, "ujar seorang warga Pekanbaru Sayuti seperti dikutip GoNews.co dari Tribunpekanbaru.com Kamis (16/8/2018).

Pesan tersebut berisi menghimbau kepada masyarakat Riau untuk menolak Deklarasi #2019 Ganti Presiden di Bumi Lancang Kuning karena merusak NKRI. Pesan singkat berisi penolakan rencana Deklarasi #2019GantiPresiden di Riau.

Sebagaimana diketahui pada Minggu (26/8/2018) mendatang akan digelar deklarasi yang juga akan dihadiri langsung Neno Warisman dan Ahmad Dani serta banyak tokoh lainnya.

Di berbagai daerah acara deklarasi #2019 Ganti Presiden ini sempat terjadi penolakan bahkan terakhir terjadi di Batam saat rombongan di halau di Bandara Hang Nadim Batam.

Hingga berita ini diturunkan belum bisa terkonfirmasi siapa pihak yang bertanggung jawab terkait pesan singkat himbauan penolakan deklarasi itu.

Terpisah, Panitia deklarasi 2019 Ganti Presiden di Riau, Lucky Hadi saat dikonfirmasi GoNews.co mengatakan, pihaknya tidak gentar dengan beredarnya ajakan penolakan deklarasi itu.

Bahkan kata dia, sekitar 20.000 massa siap menghadiri acara deklarasi 2019 Ganti Presiden di Jalan Diponegoro, tepatnya Tugu Pahlawan pada Minggu, 26 Agustus 2018 mendatang.

"Kemarin saat Projo deklarasi dukungan Jokowi di Amera Hotel kita tidak menggangu. Jadi jangan coba-coba menggangu acara ini," tegasnya.

Dalam deklarasi itu kata dia, murni gerakan rakyat dan tidak melibatkan partai politik.

"Pesertanya ada dari segala unsur dan komponen masyarakat, ini murni gerakan masyarakat, dan kita tidak melibatkan partai sehingga saya pastikan gerakan ini bebas dari intervensi partai," katanya.

Acara tersebut, rencananya juga akan dihadiri oleh Presidium Gerakan 2019 Ganti Presiden tingkat pusat. Diantaranya, ustadzah Neno Warisman, Abu Djibril Fuad, John Sang Alang, dan Musisi Ahmad Dani.***