PEKANBARU - Jika mencari tempat-tempat berselancar (surfing) terunik di dunia, maka Sungai Kampar pasti masuk di dalam salah satu daftarnya. Sungai ini berada di Desa Meranti, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Terkenal dengan gelombangnya, popular disebut 'Bono'.

Gelombang Bono hanya bisa ditaklukan oleh peselancar profesional. Tingginya sekitar 6 meter, memanjang sekitar 300 meter, dengan kecepatannya 40 km per jam. Ditambah lagi, suara dari hempasan gelombangnya akan bikin andrenalin kamu bakal teruji.

Pada tanggal 9-10 November 2018 mendatang, para penggiat musik jazz di Kota Pekanbaru, membuka Trip ke Desa Teluk Meranti, Pelalawan, untuk menikmati keindahan ombak serta menguji adrenalin kamu menerjang ombak yang sudah mendunia itu.

Kegiatan ini dikemas dalam sebuah event yakni, Bono Jazz Festival (BJF) 2018. Berkolaborasi dengan berbagai musisi jazz dan komunitas-komunitas lokal dan nasional.

Sebelum kegiatan Trip ke Desa Meranti, rangkaian helat Bono Jazz Festival bakal dimulai dengan pegelaran musik jazz terbesar di Provinsi Riau pada tanggl 24-28 Oktober 2018, bertempat di Mall Ska Pekanbaru. Menampilkan 100 musisi Jazz Nasional, ada sesi 'Jazz Talk' membahas soal 'Industri Kreatif', Talkshow dari local heroes, anak muda Riau yang sukses di bidangnya dan akan diramaikan juga oleh komunitas-komunitas lokal hingga nasional yang siap menginspirasi kita semua.

Founder Bono Jazz Festival, Muhammad Ikhsan (30), menuturkan, selama 5 hari bertempat di Mall Ska, BJF 2018 akan menaburkan penampilan para musisi dan komunitas yang ada di Kota Pekanbaru, Riau, pulau Sumatera.

"Akan ada 3 stages, 100 musisi jazz nasional, 20 performance dan 20 komunitas lokal dan nasional meramaikan helat ini. Pastinya akan ada spesial performance dari musisi Nasional Indonesia, dan juga akan ada trip ke desa teluk meranti (BONO) pelalawan, untuk menguji adrenaline menerjang Ombak BONO," tuturnya.

Musisi Jazz Nasional yang tampil pada acara Bono Jazz Festival2018 nanti adalah Indro Hardjodikoro & friends yang merupakan para musisi nasional yang udah terkenal di Indonesia. Indro Hardjodikoro pernah bergabung dengan grup musik Halmahera yang gaya musiknya perpaduan dari etnik Indonesia dan fushion jazz.

Indro juga pernah bergabung dalam orkestra Erwin Gutawa, pernah bergabung bersama Tohpati, Trisum, bahkan juga sudah mengeluarkan solo album tahun 2010 dengan judul Feel's Free.

Pada kesempatan ini Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Riau, Fahmizal Usman, menyampaikan, Gelombang Bono sudah menjadi atraksi wisata yang paling terkenal di Indonesia, dan telah masuk dalam Top 100 Celendar of Events pariwisata nasional. Ombak Bono sendiri diminati oleh para peselancar dunia. Sebut saja para peselancar Australia yakni James Cotton, Roger Gamble dan Zig Van Der Sluys. Mereka bertiga atlet yang menorehkan rekor dunia, berselancar terpanjang di Bono Sungai Kampar pada tahun 2016 lalu.

Tiga peselancar asal Negeri Kangguru itu berhasil mencetak rekor surfing dengan menaklukkan gelombang Bono sejauh 17,2 kilometer," katanya singkat. ***