PEKANBARU - Ketua DPD PDIP Provinsi Riau, Rokhmin Dahuri menjelaskan, pihaknya bukanlah yang merusak atribut Partai Demokrat di Pekanbaru.

Dikatakan, sesuai dengan arahan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, yang selalu mengingatkan pengurus dan kader mereka untuk tidak melakukan kekerasan, kebrutalan, dan kecurangan dalam politik.

Karena itu, Rokhmin mengatakan, pelaku perusakan bendera Partai Demokrat di Kota Pekanbaru, Jumat (14/12/2018) malam kemarin bukanlah berasal dari partai berlambang kepala banteng tersebut. 

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut memaparkan, polisi sudah mengamankan pelaku untuk diselidiki lebih jauh. Setelah sebelumnya menyebut nama Budi dari PDIP yang menyuruhnya merusak atribut partai Demokrat.

"Kami sudah telusuri, tidak ada yang namanya Budi dalam kepengurusan dan kader di Riau seperti yang disebutkan pelaku," jelas Rokhmin kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Minggu (16/12/2018).

Politisi asal Jawa Barat ini juga menyayangkan tuduhan perusakan atribut partai tersebut kepada PDIP. Menurutnya, di situasi pesta demokrasi saat ini, setiap tokoh bangsa dan partai politik harus saling meneduhkan suasana.

"Di pesta demokrasi ini harusnya sebagai ajang kebahagiaan. Kami menyayangkan kenapa PDIP yang dituduh," terangnya.

Rokhmin juga berharap, agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Ia juga meminta kepolisian Riau mengusut tuntas kasus ini.

"Kami menyayangkan kejadian ini. Tidak bermaksud berburuk sangka, jadi biarkan polisi yang mengusut tuntas," tutupnya. 

Sebelumnya, satu orang terduga pelaku perusakan atribut Partai Demokrat ditangkap dengan inisial HS. Berdasarkan keterangannya, ia menyebut nama Budi dari PDIP sebagai orang yang membayarnya untuk melakukan perusakan. ***