DUMAI - Selain menjadi penahan abrasi, pohon bakau juga bisa menyelamatkan rumah penduduk dari terjangan angin kencang. Darwis, ketua Pecinta Alam Bahari (PAB) selaku pengelola hutan manggrove di Kota Dumai mengatakan, keberadaan hutan di tengah kota tersebut sangat banyak.

Dijelaskannya, tanaman manggrove di pinggiran perairan Kota Dumai tersebut dapat menahan abrasi pada daratan disaat terjadinya pasang surut air laut.

Selain itu, tanaman manggrove juga diklaimnya dapat menghambat lajunya angin kencang maupun badai dari laut kedaratan, sehingga rumah warga yang sejajar dengan hutan wisata tersebut terselamatkan.

"Rumah yang sejajar dengan hutan ini tidak ada satupun yang mengalami kerusakan akibat badai," kata Darwis, Selasa (18/12/2018).

Disebutkannya, pada saat angin kencang sempat melanda Dumai, terdapat beberapa rumah maupun bangunan di lokasi objek wisata yang ada dikawasan pesisir laut Dumai menjadi rusak.

"Disaat badai terjadi, seluruh pohon manggrove bergoyang, namun hutan ini menyelamatkan rumah penduduk meski setiap peristiwa alam tersebut terjadi terdapat satu atau dua pohon manggrove yang tumbang," katanya.

Hutan manggrove dikawasan objek wisata dengan luas 12 hektare tersebut, saat ini terdapat ratusan ribu batang manggrove dengan 24 jenis dan didominasi oleh jenis bakau serta api api.

"Hutan wisata ini sudah berdiri dan dikelola selama 19 tahun oleh kelompok pecinta alam PAB," kata Darwis mengakhiri. ***