JAKARTA - Sebanyak 31 designer ternama turut meriahkan Smesco Designer Parade 2017. Mereka akan menghadirkan kekayaan ragam kain nusantara ‎dalam kegiatan bertema "ethnik" ini.

Di antara penata busana itu, yakni Raizal Boeyoeng Rais, Ida  Leman, Jenny Tjahyawati, Nina Nugroho, Nita Seno Aji, Erdan, Yus Oktavia, dan Designer asal Parepare Sulawesi Selatan, Erna Rasyid Taufan.

Sementara rancangan busana muslim dan konvensional mitra Smesco Indonesia menggunakan kain yang berasal dari, Sulawesi Selatan, Lurik, Tenun Tana Toraja, Tenun NTT, Batik Palembang, Sulaman Karawo, Kain Troso, Lurik Jawa Tengah, Ulos Batak, Songket Sumbar, Batik Palembang, Kain Baduy, Sulam Usus, Tapis Lampung, Tenun Lombok, Batik Garut, Kain Pare-pare, dan Kain Bali.

Kegiatan yang dihelat Lembaga Layanan Pemasaran Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (LLP-KUKM) dan bekerjasama dengan Komunitas Designer Etnik (KDEI) ini dalam rangka mempromosikan, memasarkan, dan upaya untuk mencintai dan bangga memiliki produk dan brand  lokal anak bangsa.

Acara yang digelar dari tanggal 9 sampai dengan 31 Desember 2017 di Smesco Indonesia atas dukungan Asosiasi Pengusaha Perancang Muda Indonesia (APPMI), Indonesia Modest Fashion Designer (IMFD) dan Komunitas Cinta Berkain Indonesia (KCBI)? ini juga disemarakan untuk meyongsong tahun baru "Year End Sale 2017".

"Dengan tangan kreatif dan inovatif para pelaku UKM di Indonedia, saya yakin bisa mengangkat kain nusantara yang merupakan adiluhung ini. Indonesia sangat kaya dengan kerajinan dari berbagai daerah, kita harus bangga," ucap Pembina Komunitas Desainer Ethnic Indonesia & Ketua Bidang manajemen Usaha DEKRANAS, Bintang Puspayoga, saat menyampaikan sambutan pembukaan Smesco Designer Parade 2017 di gedung Smesco Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Bintang juga mengajak masyarakat untuk meningkatkan kualitas UKM yang ada di Indonesia. Upaya tersebut dapat dilakukan dengan cara membina kain nusantara yang merupakan ekosistem UKM. Bintang juga berharap agar para pelaku UKM di Indonesia untuk terus berkarya dan berinovasi agar makin sukses dalam menyumbangkan karya untuk nusantara.

"Selamat untuk para pengrajin Indonesia dan selamat untuk kita semua," ujar Bintang.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama LLP KUMKM Emilia Suhaimi menerangkan, produk fashion merupakan penyumbang terbesar ekspor industri kreatif. Dimana berkontribusi 61,13 persen, atau setara dengan 5,96 persen dari nilai ekspor nasional dengan rata-rata mencapai Rp 53,94 triliun.

"Selain meningkatkan pendapatan negara, industri ini juga memiliki nilai positif karena dapat menyerap tenaga kerja dan penyediaan lapangan usaha nasional," ujar Emilia.

Seiring perkembangan trend fashion dunia, kata Emilia, fashion Indonesia menunjukan potensi dan geliat yang luar biasa. Mengingat generasi  muda yang cenderung meniru Gaya Barat baik dalam penggunaan bahan maupun desain.

Sementara generasi terdahulu lebih nyaman dengan gaya ethnic tradisional  dengan memanfaatkan kain-kain tradisional khas Indonesia, seperti kebaya dan kostum tradisional lainya.? Seiring perjalanan waktu, kini fashion gaya ethnic tradisional Indonesia secara harmonis berjalan seiring dengan fashion Gaya Barat.

"Pada tahun 2015 ekspor non migas mengalami penurunan, meski demikian sebaliknya ekspor ekonomi kreatif mengalami penguatan, industri fesyen tercatat menempati posisi pertama ekspor ekonomi kreatif yaitu 56%, diikuti oleh kriya 37%, kuliner 6% dan lainnya 1%," terang dia.

Smesco Designer Parade 2017 merupakan langkah strategis LLP-KUKM untuk meningkatkan produktivitas daya saing pasar. Secara khusus, Lembaga Layanan Pemasran Koperasi dan UKM ?akan menyasar pada kantung-kantung komunitas yang berbisnis pada sektor ekonomi kreatif.

Sementara itu, Ketua Umum Komunitas Desainer Ethnik Indonesia (KDEI) Faisal Buyung Rais mengungkapkan, Komunitas Etnik Indonesia (KEI) merasa wajib memberikan sesuatu dan memanggil para generasi muda Indonesia untuk memperkenalkan Produk Etnik daerah.

Untuk memperkenalkan dan mempelajari produk etnik Nusantara, KEI pada 2018 akan memberikan kepada para pelajar SMK daerah di seluruh Indonesia.? ***