PEKANBARU - Mobil Patroli Jalan Raya (PJR) di Provinsi Riau terlibat tabrakan dengan dua sepeda motor di Jalan Lintas Pekanbaru-Duri, kilometer 72, Kandis, Kabupaten Siak. Akibatnya seorang bocah tiga tahun meninggal dunia dan empat lainnya luka-luka.

Kejadian Sabtu (10/9/2016) siang lalu tersebut spontan membuat warga sekitar kaget, pasalnya mobil itu merupakan kendaraan dinas kepolisian yang baru selesai melaksanakan patroli dari Pekanbaru menuju Duri, di mana arus kendaraan kala itu cukup lancar dan terkendali.

Menurut rilis resmi dari Polres Siak, kecelakaan bermula saat mobil PJR hendak mendahului kendaraan di depannya. Nahas, dari arah berlawanan tiba-tiba muncul sepeda motor yang hendak menyeberang ke lajur kiri. Akibatnya, tabrakan pun tak terhindarkan lagi.

Sepeda motor yang dikendarai Hotmaida Br Silaban ini membentur mobil PJR. Saat itu Hotmaida sedang membonceng tiga orang bocah, Stenli Sigalingging usia tiga tahun, Grace Sigalingging berusia tiga tahun dan Roni Sigalingging berumur sembilan tahun. Mereka pun terpental.

Usai itu, tiba-tiba muncul sepeda motor lainnya yang dikendarai Heri Mulyono. Melihat tabrakan di depannya, Heri berusaha menghindar ke kanan, namun justru menabrak motor Hotmaida. Akibat kecelakaan beruntun itu, Stenli meninggal dunia sedangkan empat lainnya terluka.

"Anggota PJR yang di dalam mobil langsung membawa korban untuk mendapat penanganan medis dengan cepat, sedangkan satu petugas lainnya tetap di lokasi. Jadi tidak benar kalau disebutkan anggota ini berniat kabur," jawab Kapolres Siak, AKBP Restika Nainggolan, Selasa (13/9/2016) siang.

Restika memastikan akan menyelidiki kecelakaan tersebut. Bahkan dua anggota (di mobil PJR) sudah diperiksa secara intensif. "Pasti kita tindak lanjuti. Mereka juga sudah kita proses. Sedangkan kendaraan (korban, red) yang terlibat kecelakaan kita ganti," sambungnya.

Bahkan dihari yang sama, Kapolres Siak mendatangi rumah duka untuk menyampaikan permintaan maaf dan belasungkawa secara langsung kepada keluarga. Ia memastikan, selain memproses anggota itu, pihaknya juga akan menanggung seluruh biaya pengobatan korban di rumah sakit.

Selain itu, ia juga menghubungi ayah korban, Exel Sigalingging yang tengah berada di Balikpapan untuk segera pulang. "Kita berangkatkan dari sana (Balikpapan, red). Hari itu juga kita mediasi dengan keluarga dan tokoh masyarakat dan agama setempat, menjelaskan proses penanganan perkaranya," katanya.

"Kita dampingi pihak keluarga hingga prosesi pemakaman (Stenli, red) selesai. Kita ingin memberikan kepastian kalau Polri sepenuhnya bertanggung jawab atas peristiwa itu, dan kita minta maaf yang sebesar-besarnya," tukasnya kepada GoRiau.com (GoNews Group). ***