SIAK SRI INDRAPURA, - Untuk menjaga kelestarian kuliner tradisional khas Melayu di Kabupaten Siak, Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Siak bekerjasama dengan TP PKK Kabupaten Siak dan SMK Pariwisata Siak, melaksanakan kegiatan demo masak di Gedung LAMR Siak Sri Indrapura, Selasa (6/9/2016). Menu yang dipresentasikan, Pacri Nenas dan Acar Masak, masakan tradisional khas masyarakat Melayu di Kabupaten Siak.

Ketua TP PKK Kabupaten Siak Misnarni Syamsuar turun tangan mengajari peserta kegiatan yang didominasi para guru di Negeri Istana. Turut hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Siak Kadri Yafis, yang dikesempatan itu mewakili pengurus LAMR Siak sebagai Ketua Harian.

Sebelum mendemonstrasikan cara memasak Pacri Nenas, Misnarni bercerita kalau resep ini didapatkannya dari kebiasaan memperhatikan orangtuanya memasak semasa kecilnya dulu di Kabupaten Bengkalis.

"Rupanya kebiasaan itu sangat bermanfaat, Insya Allah sampai tua nanti pengetahuan ini berguna," kenangnya.

Dia mengimbau kaum ibu yang hadir pada acara itu, agar membiasakan diri untuk sedapat mungkin tidak menggunakan penyedap makanan saat memasak. Selain bertujuan menjaga kesehatan keluarga, istri Bupati Siak Syamsuar ini juga mengatakan penyedap makanan juga membuat rasa masakan menjadi kurang alami. "Kalau kita masak masih pakai penyedap makanan, berarti belum fasih memasak," kelakarnya.   

Tanpa canggung, satu-persatu bahan masakan yang dibutuhkan dijelaskan Misnarni pada peserta. Proses pembuatannya tidak begitu sulit, bahan-bahan yang diperlukan pun mudah didapat di pasaran. Bahan utama misalnya buah nenas potong, bunga campak, dan bawang merah. Untuk bumbu pacri, kelapa parut, gula kelapa coklat, kayu manis, cengkeh, bunga lawang dan plago, ditambah cabe merah, bawang merah dan bawang putih, ketumbar dan jahe digiling halus dan rata.

Selanjutnya, kata Misnarni Syamsuar bawang merah ditumis hingga menguning, lalu bumbu yang telah dihaluskan tadi ditambahkan. "Terakhir masukkan daun salam dan bunga campak, dan buah nenas yang sudah dipotong sambil diaduk rata," jelasnya.

Setelah semuanya tercampur, tambahkan gula garam dan kelapa secukupnya, kemudian aduk kembali sekitar beberapa menit hingga semua bahannya meresap sempurna. "Terakhir masukkan kelapa yang sudah digonseng, aduk dan tunggu hingga aroma khasnya tercium," beber ibu tiga anak ini.

Benar saja, beberapa menit kemudian peserta kegiatan demo masak riuh karena mencium bau wangi, banyak juga yang berebut menyodorkan wadah makan meminta izin untuk mencicipi. "Sabar ya, kalau sedang panas rasanya tak sesedap disantap waktu dingin," pungkas Misnarni.(nal/rls)