PEKANBARU - Harga Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah menunjukkan tren melemah, hal ini juga akan mempengaruhi harga CPO Indonesia.

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu mengatakan, bahwa salah satu faktor yang menyebabkan tertekannya harga CPO adalah tingkat persediaan yang meningkat seiring dengan produksi yang meningkat.

"Persediaan yang meningkat, sementara peningkatan produksi ini tidak disertai dengan peningkatan demand yang sesuai. Tentu saja sesuai dengan hukum permintaan dan penawaran, maka harga CPO akan menyesuaikan. Ini yang membuat tren CPO melemah," ungkap Tengku Neni kepada GoRiau.com di Pekanbaru, Jumat (16/2/2018).

Periode 14-20 Februari, urai Neni, harga CPO tercatat Rp7.843,03 dengan indeks kernel pekan ini sebesar 91,90 persen dan harga kernel Rp6.840,20.

Harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit di Provinsi Riau pada pekan ini pun mengalami kenaikan harga dari Rp1.885,31 naik menjadi Rp1.896,99 per kilogramnya.

"Terjadi kenaikan harga sekitar Rp11,68 per kilogram untuk umur 10-20 tahun menjadi Rp1.896,99 dengan harga CPO Rp7.843,03," sebutnya.

Berikut penetapan Harga TBS Provinsi Riau periode 14-20 Februari 2018 ; kelapa sawit umur 3 tahun sebesar Rp1.358,48; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.516,00; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.621,81; kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.670,42; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.733,91.

Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.788,03; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.846,02; kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp1.896,99; kelapa sawit umur 21tahun Rp1.852,30.

Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.806,89, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.762,20, kelapa sawit umur 24 tahun Rp1.744,18, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.672,10.  ***