SIAK - Kejuaraan balap sepeda Tour de Siak masuk kalender Union Cycliste Internationale (UCI) 2018. Sebanyak 13 tim telah mendaftarkan diri sebagai peserta dan bakal bersaing memperebutkan poin internasional.

Tour de Siak sudah masuk kalender UCI. Berarti pembalap yang ikut pada event ini bakal mendapat poin penilaian dari UCI. Poin yang direbut pembalap sepeda ini, menjadi modal bagi atlet untuk bisa ikut kejuaraan yang lebih besar, seperti Olimpiade.

Tour de Siak ini digelar pada 17-21 September 2018. Sebanyak 13 tim sudah mendaftar sebagai peserta. Lima di antaranya dari dalam negeri dan delapan tim dari luar negeri.

Kepala Dinas Pariwisata Siak Fauzi Azni mengatakan Tour de Siak 2018 bakal kembali menempuh empat etape setelah pada 2017 lalu dikurangi menjadi tiga etape karena persoalan teknis.

"Setelah kami melakukan kajian ulang yang lebih matang, maka kembali ditetapkan empat etape. Jadwal tidak dapat diubah lagi karena sudah masuk kalender UCI," ujarnya.

Empat etape tersebut meliputi Etape I Siak-Dayun, Etape II Siak-Bungaraya-Sei Apit-Siak, Etape III Siak-Dayun-Buatan-Siak, dan Etape IV City Race.

Tour de Siak merupakan kompetisi balap sepeda tahunan yang digelar Pemerintah Kabupaten Siak untuk promosi wisata daerah.

Siak memiliki sejarah panjang kerajaan Melayu di bawah kekuasaan Sultan Syarif Hasyim. Peninggalan bersejarah masih tersimpan rapi di Istana Siak Sri Indrapura, yang dijuluki Istana Matahari Timur.

Nuansa Melayu dan hidangan kuliner khas Melayu yang dipersembahkan dalam event Tour de Siak ini akhirnya membuat Siak mendapatkan julukan sebagai “Siak The Truly Malay”.

Tidak hanya menjadikan Siak sebagai pusat destinasi Wisata Riau namun juga sebagai pusat sejarah dan kebudayaan melayu.

Ternyata rencana tersebut berhasil, hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya wisatawan dari dalam dan luar daerah untuk berkunjung ke Siak setiap akhir pekan karena penasaran dengan kabupaten yang berjuluk Negeri Istana ini.

Untuk meningkatkan kunjungan ke Kabupaten Siak, pemerintah juga senantiasa melakukan pembenahan dan peningkatan destinasi wisata baik itu alam, budaya, iven, dan juga buatannya. ***