PEKANBARU - Dr Syafrial MPd, satu dari empat bakal calon (Balon) Rektor Universitas Riau (Unri) 2018-2022, yang tampak ganas saat tampil dalam penyampaian visi, misi dan program kerja, akhirnya tersingkir karena hanya meraih suara 0 (nol) dari 52 suara anggota Senat Unri.

Dalam pemungutan suara Senat Unri yang berlangsung Kamis (7/6) siang di Rektorat Unri, Balon Rektor patahana Prof Dr Aras Mulyadi DEA memborong suara 43. Dua Balon Rektor lain, yakni Dr Deni Efizon MSc meraih 8 suara, dan Dr Zulkarnain MPd hanya satu suara. Jumlah keseluruhan suara Senat Unri 52 atau 65% dari total suara pemilihan Rektor bulan depan. Sebab 35% suara lagi adalah milik Menristekdikti.

Saat menyampaikan visi dan misi, Dr Syafrial MPd tampil 'ganas' karena menyerang kebijakan Rektor patahana saat ini dengan bahasa vulgar dan suara tinggi. Hampir seluruh kebijakan Rektor Aras Mulyadi dikritiknya dengan keras. Mulai dari upaya mencari pemasukan uang untuk Unri, pengelolaan keuangan, pembangunan infrastruktur, penataan staf dan pegawai dan sebagainya.

Serangan ini dinilai yang hadir menyaksikan sebagai berlebihan, mengingat cukup banyak prestasi yang diukir Prof Aras Mulyadi selama empat tahun terakhir ini. Mulai dari keberhasilan pembangunan infrastruktur, manajemen keuangan yang memperoleh predikat WTP (wajar tanpa pengecualian) dari Badan Pemerikasa Keuangan (BPK) selama tiga tahun berturut-turut, peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan.

Dia juga menyampaikan berbagai prestasi lembaga, seperti Perpustakaan, serta Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat yang sudah meraih standar mutu ISO. Selain itu rating UPT Teknologi Informasi Komunikasi yang berada pada posisi 8 dari 200-an perguruan tinggi di Indonesia.

Tahun ini kita sudah mulai bangun gedung pendidikan tinggi pulp dan kertas bantuan Tanoto Fondation senilai Rp 27 milyar. Tahun depan kita mulai pembangunan gedung kampus terpadu yang didanai ADB,'' katanya memberi contoh.

Dengan tersingkirnya Dr Syafrial MPd, panitia pemilihan memiliki tiga nama Balon Rektor yang akan dikirim ke Menristekdikti secepatnya untuk disahkan. ''Sehingga awal Juli nanti, sudah bisa kita lakukan pemilihan Calon Rektor sudah bisa dilakukan,'' kata Dr Iwantono, Ketua Panitia Pemilihan. ***