JAKARTA - Tim Relawan Nasional Prabowo-Sandi (RN PAS) Riau, resmi mengantongi SK dari RN PAS Pusat, Senin (10/9/2018) di Jakarta.

SK tersebut ditandatangani Ketua Umum RN PAS Eggy Sudjana dan diserahkan langsung oleh Sekjen RN PAS, Muhidin Jalin atau yang akrab disebut Jali Pitung ke Ketua RN PAS Riau, Amir Hamzah.

Dalam keterangan persnya, Eggy Sudjana meminta, agar Tim Relawan Nasional Prabowo-Sandi Riau, bisa merebut simpati dan suara masyarakat di "Bumi Lancang Kuning".

"Target kita adalah 65 persen dari sekitar dua juta pemilih di Riau. Syukur-syukur bisa lebih. Apalagi pasca insiden persekusi Neno Warisman, sedikit banyak telah membantu kita itu," ujar Eggy usai menyerahkan SK.

"Jika Neno waktu itu datang dan diterima baik-baik, mungkin efeknya gak sedahsyat sekarang. Tanpa disadari persekusi itu ibarat endorse yang membantu kita," timpalnya.

Target 65 persen suara untuk Prabowo-Sandi di Riau kata dia, bukanlah target yang tidak masuk akal. Pasalnya kata dia, Riau dengan kekayaan alamnya yang luar biasa, sampai saat ini belum bisa dirasakan oleh masyarakatnya.

"Riau itu Provinsi kaya raya. Atas bawah minyak, di bawah ada minyak BBM, di atas ada kelapa sawit. Belum lagi kekayaan lautnya, karetnya dan lain-lain. Provinsi se kaya Riau, tapi lihat, masyarakatnya masih banyak yang berada pada level miskin. Saya sering melihat, masih banyak justeru rakyat yang susah, rumah masih panggung-panggung, ini siapa yang menikmati kekayaan alam Riau itu," paparnya.

Kebosanan akan janji-janji pemerintah saat ini kata Eggy, secara otomatis membuat warga ingin perubahan. Keinginan masyarakat untuk mengganti presiden di 2019 di Riau sangat tinggi. Dari situlah kata dia, Tim Relawan Prabowo-Sandi harus bisa merangkul masyarakat itu.

"Ini yang harus dilakukan pak Amir Hamzah dkk. Kalau bukan dari masyarakat Riau sendiri yang merebutnya ya siapalagi?," tanya Eggy.

Untuk itu kata Eggy, Tim Relawan Nasional Prabowo-Sandi Riau yang sudah diberikan mandat dari pusat. Harus menjalankan program-programnya dengan tiga syarat. Pertama kata dia, harus memiliki beberapa inovasi, kemudian kedua inisiatif dan ketiga kreatif.

"Dengan tiga syarat di atas, percayalah donatur pasti akan datang sendiri. Ciptakan inovasi-inovasi baru untuk membangun bangsa ini. Kemudian buatlah kampanye se kreatif mungkin," tandasnya.

Masih kata Eggy, relawan ini tidak bisa hanya dilihat kalau calon yang didukung sudah menang saja. Tapi kata dia, setelah jadi pun, relawan juga punya tugas untuk mengawal jalannya roda pemerintahan.

"Perlu diingat sekali lagi, dukungan Prabowo- Sandi semakin kuat di sana. Persepsi sudah terbangun. Dengan cara persekusi terhadap Neno, itu bomerang bagi meraka (lawan Prabowo)," tukasnya.

"Pesan terakhir saya, untuk Amir hamzah dkk tolong dengar, kalau kita ingin merubah nasib, di sana itu ya yang merubah harus rakyat Riau sendiri. Riau itu Provinsi kaya lho. Nah kalau gak gerak. Ya yang salah relawannya nih. Jadi Jelas target kita ada tiga, pertama di internal kita, kemudian target 65 persen, ketiga merubah nasib," katanya.

Hal ini kata Eggy, sesuai pasal 33 ayat 3 yang berbunyi, bumi air dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya untuk semakmur makmur rakyat. Dan dikuasai oleh negara.

"Dan Untuk persepektifnya negara di Riau adalah pemda. Jadi negara dapat berapa, rakyat dapat berapa, ini harus jelas. Satu lagi pesan saya untuk relawan Prabowo Sandi, jangan lagi menghina sesama bangsa. Hentikan sebutan cebong dan kampret," pungkasnya. ***