DURI - Mundurnya Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI asal Riau, Instiawati Ayus SH MH sebelum Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Bengkalis 2015 silam, bukan karena mengalah atau kalah, melainkan dari hasil beberapa Lembaga Survei Nasional dan Konsultan Politik, Senator cantik ini justru dinilai layak maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) 2018.

Hal itu diakui langsung Instiawati Ayus saat dikonfirmasi GoRiau.com apakah dirinya yakin untuk maju pada Pilgub 2018 mendatang, sementara saat Pilkada Bengkalis 2015 ia justru mundur sebagai kontestan Cabup Bengkalis sebelum berperang melawan pasangan lainnya.

"Sebelumnya, dari survey Indobarometer secara terang-terangan menyatakan bahwa saya itu layaknya mencalon Gubernur, bukan calon Bupati Bengkalis. Makanya saya bulatkan tekad untuk mundur saat itu. Dan kini saya siap maju menuju Riau 1," kata wanita yang sudah 3 periode duduk sebagai Senator ini, Senin (20/3/2017) dalam resesnya di Desa Air Kulim, Kecamatan Bathin Solapan.

Realistis dalam hitungan survey, IA percaya bahwa dirinya dan pasanganya kelak akan menang di Pilgub Riau 2018 mendatang.

"Saya realistis dalam berhitung. Ketika masyarakat berhitung tanpa survey, saya berhitung dengan survey. Dan saya yakin akan menang, InsyaAllah Amanah (IA)," ujarnya dengan optimis.

IA tidak pungkiri, untuk maju dalam pemilihan Gubri ini selain harus siap secara fisik, IA juga harus siap secara finansial. Karena IA tidak ingin perjuangannya justru putus di tengah Jalan akibat terkendala finansial.

"Apapun pemilihannya, tidak ada yang gratis. Saya tidak ingin bonyok di Jalan, makanya dimana saya siap maka saya realistis, saya harus maju. Kita juga harus bicara pada logikanya masyarakat, logikanya partai pengusung. Dan kapanpun saya tampil, saya optimis harus menang," tuturnya lagi.

Menurutnya, dengan pengalaman sejak 2004 di DPD RI sebagai legislatif, kapasitas pekerjaan IA lebih banyak mengerjakan tugas-tugas eksekutif dan itu lagi kembali menjadi semangatnya untuk melawan para bakal calon-calon Gubri lainnya.

"Nah, ini saatnya saya menjadi seorang eksekutif, karena 85 persen pekerjaan saya selama ini di eksekutif. Proses ini sudah berjalan sejak lama, bergerak mulai dari sosialisasi sampai penetapan nantinya. Masa itu panjang sekali, karena pijakan sudah ada, saya realistis. Itu alat atau kendaraan saya yang menyatakan kemauan dan kemampuan saya siap menjadi pilgubri," tukasnya lagi dengan terburu-buru menuju mobilnya untuk melanjutkan perjalanan ke Kota Dumai. ***