PEKANBARU - Harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit terus merosot. Selama dua pekan, harga produk perkebunan andalan petani di Provinsi Riau ini tercatat sudah mengalami penurunan mencapai Rp116,12 per kilogram. 

Kepala Seksi Pengolahan dan Pemasaran Perkebunan, Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Provinsi Riau, Tengku Neni Mega Ayu merincikan, harga TBS sawit periode 18-24 Juli 2018 tercatat turun Rp49,20 per kilogram, ditambah lagi periode 25-31 Juli turun sebesar Rp66,92 per kilogram.

"Setiap pekan hampir dua kali lipat harga sawit turun terus. Kondisi ini dikhawatirkan akan menggangu perekonomian masyarakat, khususnya bagi mereka yang sehari-hari mencukupi kebutuhan hidupnya dengan mengandalkan hasil dari berkebun kelapa sawit," kata Tengku Neni di Pekanbaru, Rabu (25/7/2018).

Kondisi ini, lanjut Tengku, diprediksi akan berlangsung selama perang dagang Amerika Serikat dan China masih berlangsung. Terbukti, harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) terus menurun seiring dengan semakin berkurangnya tingkat permintaan dari negara-negara pengimpor.

"Penyebab anjloknya harga CPO karena tingkat permintaan terus berkurang, sementara produksi dan cadangan minyak sawit kian meningkat," imbuhnya.

Adapun penetapan harga TBS kelapa sawit di Riau selama periode 25-31 Juli 2018, sebagai berikut : kelapa sawit umur 3 tahun Rp1.124,42; kelapa sawit umur 4 tahun Rp1.255,42; kelapa sawit umur 5 tahun Rp1.343,31; kelapa sawit umur 6 tahun Rp1.383,01; kelapa sawit umur 7 tahun Rp1.435,74.

Selanjutnya, kelapa sawit umur 8 tahun Rp1.480,52; kelapa sawit umur 9 tahun Rp1.528,18; kelapa sawit umur 10 tahun-20 tahun Rp1.570,68; kelapa sawit umur 21 tahun Rp1.532,72.

Kemudian, kelapa sawit umur 22 tahun Rp1.494,16, kelapa sawit umur 23 tahun Rp1.456,20, kelapa sawit umur 24 tahun Rp1.440,90, dan kelapa sawit umur 25 tahun Rp1.379,68. ***