PEKANBARU - Bonita, harimau liar yang mengalami inhabituasi dan menerkam warga di Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau, kembali menunjukan perilaku menyimpang dari kebiasaannya setelah ditangkap oleh tim terpadu.

Kepala Balai Besar KSDA Riau, Suharyono mengatakan, bahwa Bonita sama sekali tidak mengaum saat dievakuasi, begitu juga dalam perjalanan. Pahadal kondisinya selama perjalanan tersebut, Bonita yang berbobot 90-95 kilogram itu dikurung dalam box seberat 15 kg.

"Bonita ini mengalami perubahan perilaku. Beberapa perilakunya tidak lazim. Dalam perjalanan tidak mengaum, hanya sekali itu pun tidak kuat suaranya. Disenter juga tidak mengaum," ungkap Suharyono kepada GoRiau.com di Kantor BKSDA Riau, Jalan HR Soebrantas Pekanbaru, Sabtu (21/4/2018).

Menurutnya, Bonita malah terlihat nyaman berada di dalam box kandang tersebut dan tidak menunjukan perilaku layaknya hewan liar lainnya yang meronta-ronta saat dikurung.

"Bonita malah jilat-jilat kakinya, tenang dan tidak menabrak-nabrak kandangnya. Kondisinya sehat dan bahenol," ujarnya.

Perilaku tak lazim lain yang dimiliki harimau betina satu ini, diantaranya suka beraktivitas di pagi dan siang hari, bahkan tidak takut dengan manusia.

"Harimau Sumatera biasanya beraktivitas pada malam hari dan menghindari manusia. Si Bonita ini tidak, dia keluar siang dan mendekati manusia. Malah daerah perlintasan dia itu lewat jalan yang mulus dan rata, nggak mau lewat semak-semak," tuturnya. ***