PEKANBARU - Sepanjang tahun 2015, Riau tak henti-hentinya dirundung masalah. Salahsatunya yaitu Riau dilanda bencana kabut asap hingga berbulan-bulan lamanya yang secara tidak langsung berdampak pada roda perekonomian. Akibatnya, dalam rentang waktu September 2014-September 2015, penduduk miskin di Provinsi Riau meningkat tajam, yang semula hanya 498.280 jiwa meningkat menjadi 562.920 jiwa dengan peningkatan 64.280 jiwa.

Hal ini diungkap langsung oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Mawardi Arsyad kepada GoRiau.com, Selasa (5/1/2016) di Pekanbaru.

"Penduduk miskin di wilayah pedesaan diperkirakan bertambah 48.380 jiwa, sementara wilayah perkotaan bertambah 15.260 jiwa," ungkap Mawardi.

Sambung Mawardi, selama periode September 2014 hingga September 2015, garis kemiskinan juga mengalami kenaikan sebesar 10 persen yaitu dari Rp379.223 perkapita perbulan September 2014 menjadi Rp417.164 perkapita perbulan September 2015.

"Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin rata-rata pengeluaran perbulannya dibawah garis kemiskinan," papar Mawardi.

Dengan memperhatikan komponen garis kemiskinan makanan dan non-makanan, peranan komoditas makanan di Riau jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditas bahan makanan seperti halnya perumahanan, sandang, pendidikan, dan Kesehatan. ***