PEKANBARU - Tim satuan tugas (Satgas) pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Riau mulai mengatur strategi untuk mengantisipasi kebakaran saat puncak musim kemarau pada Mei-Juni 2017 mendatang.

Yang mana, itu bertepatan dengan bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri (lebaran). Sehingga momen itu dikhawatirkan akan dimanfaatkan oleh mafia-mafia hutan untuk membakar lahan.

"Mei sampai lebaran itu puncak panasnya. Kita lihat situasinya. Kita akan atur strateginya. Kalau dulu sabtu dan minggu kan mereka bakar lahan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau, Edwar Sanger kepada GoRiau.com di ruang Kenanga, Kantor Gubernur Riau, Kamis (27/4/2017).

Sependapat dengan Edwar Sanger, Kepala Pusat Pengendalian Ekoregion Sumatera Amral Ferry yang mewakili Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun mengingatkan agar tim satgas di Riau tidak lengah mencegah kebakaran saat bulan Ramadhan dan lebaran mendatang.

"Jangan sampai pas puasa dan lebaran, kita jadi lengah. Nanti para mafia gerak bakar-bakar," kata Amral.

Untuk memperkuat aksi pencegahan karhutla di Riau, pemerintah setidaknya telah menyiapkan sekitar seribuan pasukan yang terdiri dari tim gabungan BPBD, Manggala Agni, TNI AD/AU, kepolisian, dan Masyarakat Peduli Api (MPA).

"Saya rasa tim yang ada di Riau sudah kuat. Patroli terpadu juga sudah rutin dilakukan pada 65 desa rawan karhutla," imbuh Amral yang dibenarkan oleh Edwar Sanger.

Sementara itu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperbantukan dua unit helikopter jenis Mi-172 untuk membantu operasi pencegahan karhutla Riau. Ini diberikan menyusul perpanjangan status siaga darurat karhutla di Riau yang telah diperpanjang hingga 30 November 2017.

"Helikopter BNPB sudah ada dua unit di sini. Tapi masih dalam pengurusan izin terbang," timpal Edwar.

Merasa tidak cukup hanya bermodalkan dua helikopter itu saja, Edwar kembali meminta bantuan BNPB berupa helikopter berjenis Sikorsky, Kamov dan Mi-172. "Saya sudah minta ke BNPB (tambahan). Akan masuk satu lagi Sikorsky, Mi-171 dan Kamov," tandas Edwar. ***