SIAK - Bupati Siak Syamsuar, mendatangi Istana Siak untuk melihat langsung tempat kejadian perkara dibakarnya patung diorama yang berada di ruang tengah istana Asserayah Alhasyimiyah, Selasa (9/1/2017) petang.

Sesampainya di istana, ia langsung mengadakan rapat tertutup bersama Kepala dinas pariwisata, Kepala Satpol PP serta para penjaga istana di ruang depan istana tempat mengisi buku tamu.

Syamsuar tampak geram dengan tindakan pembakaran tersebut. Ia menyebut, tidak mungkin orang waras akan melakukan perbuatan tersebut. "Kalau orang waras tidak mungkin dia akan merusak ini, apa faedahnya? Tak ada faedahnya," ketusnya.

Selain itu ia juga turut merasa prihatin, masih ada orang yang berniat tidak baik terhadap aset nasional tersebut. Padahal Istana Siak ini merupakan aset nasional yang patut dijaga bersama, apalagi Siak sudah ditetapkan sebagai Kota Pusaka yang sedang dipersiapkan untuk menjadi kota warisan dunia.

"Meski Istana Siak ini adanya di Siak, tetapi ini bukan aset Riau, bukan aset Siak, tapi ini aset nasional, " jelas Syamsuar usai menggelar rapat tertutup di dalam Istana Siak.

Syamsuar yakin ada kelalaian terhadap pengawasan di Istana Siak, sehingga terjadinya peristiwa pembakaran tersebut.

"Mungkin ini ada kelalaian, karena petugas penjaga entah kemana. Dianggap orang sedikit, makanya ditinggal. Kesempatan yang sedikit itu dimanfaatkan oleh orang-orang yang tak bertanggungjawab," sebutnya.

Syamsuar juga berharap dalam waktu dekat, pelaku pembakaran dapat segera terungkap. Selain itu ia juga menginformasikan jika besok Istana siak sudah dibuka kembali, sehingga para pengunjung sudah dapat memasuki Istana Siak kembali.

Selain itu Bupati dua periode itu meminta kepada Sekretaris Daerah dan Kadis Pariwisata untuk menambah personil penjaga dan pemandu Istana. Artinya, setiap sudut Istana dijaga oleh petugas yang mengawasi setiap gerak-gerik pengunjung.***