PEKANBARU - Ribuan bendera dan baliho Partai Demokrat dirobek di Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (14/12) malam. Para pelakunya sudah ditangkap aparat kepolisian, Sabtu.

Dikutip dari tribunnews.com, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengatakan, perusakan bendera dan baliho Demokrat itu didalangi partai berkuasa.

Lewat akun Twitternya, Andi Arief menerangkan, kehadiran Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah direncanakan sejak jauh-jauh hari. SBY direncanakan datang ke Riau, lanjut Andi Arief, dalam agenda konsolidasi menjelang Pemilu.

Andi Arief juga menyebut bahwa kedatangan SBY ke Riau sama sekali tak berkaitan dengan kunjungan Jokowi.

''Kehadiran SBY sebagai Ketum Demokrat di Riau direncanakan jauh2 hari. Sebagai agenda konsolidasi Pemilu. Sama sekali tak ada hubungan dengan kedatangan Pak Jokowi. Pelaku perusakan atribut yg kabarnya satu orang sudah tertangkap harus diumumkan ke publik motif dan dalangnya,'' tulis Andi Arief.

''SBY sangat menghormati Presiden Jokowi. Kunjungan ke Sumbar minggu ke 3 Desember ditunda karena Pak Jokowi waktu yg sama juga ke sana. Kunjungan SBY ke Riau dilakukan karena sebelumnya tak ada kabar Pak Jokowi hendak ke sana,'' tambah Andi Arief.

Andi Arief menegaskan, Demokrat tak akan terprovokasi terhadap perusakan bendera tersebut. Andi Arief merasa yakin polisi akan bekerja secara profesional dalam mengusut perusakan bendara Demokrat di Riau.

''Partai Demokrat tak akan meladeni provokasi murahan dengan merusak atribut. Kami yakin Polisi akan profesional dalam menangani, adil itu diungkap sampai jelas'' kata Andi Arief.

Dari pengakuan terduga pelaku, tulis Andi Arief, perusak bendera Demokrat ada 35 orang, dibagi dalam lima kelompok. Menurut Andi Arier terduga pelaku mendapat imbalan Rp150 ribu per orang.

Andi Arief menuliskan, bahwa yang menyuruh para pelaku melakukan perusakan bendera Demookrat ialah partai yang berkuasa.

Namun Andi Arief tak secara gamblang menyebut partai yang dimaksud. ''Dari pengakuan orang ditangkap oleh polisi, Jumlah perusak atribut partai Demokrat ada 35 orang yg dibagi dlm 5 kelompok, satu regu 7 orang. Mereka dibayar 150 ribu/orang. Yang menyedihkan, pemberi order dari partai berkuasa,'' tulis Andi Arief.

Sementara Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat Imelda Sari mengataka, perusakan bendera Demokrat dilakukan secara sengaja.

''Perobekan bendera dan baliho dilakukan dengan sengaja,'' kata Imelda Sari seperti dikutip dari kompas.com.

Imelda Sari juga menyebut jumlah bendera Demokrat yang dirusak sebanyak ribuan. ''Foto SBY sengaja dicabik-cabik,'' kata Imelda.

Perusakan bendera Demokrat diantaranya terjadi di depan Hotel Pangeran hingga di depan Gedung DPRD Riau. Dekat bendera dan spanduk yang dirusak tersebut ada juga deretan bendera Partai Golkar, PSI dan PDI-P yang terpasang dengan baik.

''Bendera Partai Golkar, PSI dan PDI-P tetap berdiri,'' kata Imelda.***