JAKARTA - Perhelatan Hari Anti Korupsi Internasional yang diselenggarakan di Provinsi Riau, ternyata tak semulus yang direncanakan. Bahkan acara yang setadinya akan dilaksanakan di Taman Tunjuk Ajar Integritas, Jalan Ahmad Yani Pekanbaru akhirnya harus berpindah ke Hotel Aryaduta, Jumat (9/12/2016) pagi.

Ribuan tamu undangan yang berasal dari berbagai daerah dari penjuru Indonesia pun tampak memadati Ballroom Hotel Aryaduta Pekanbaru. Selain harus berdesak-desakan, sejumlah tamu undangan yang tidak kebagian jatah kursi pun harus rela berdiri sepanjang berlangsungnya acara.

Sebagai tuan rumah, Riau juga gigit jari dengan tidak menerima satupun award dari KPK. Bahkan provinsi tetangga yang beruntung.

Peneliti Senior LIPI, Alfitra Salamm menganggap, acara inipun hanya terkesan seremonial saja. "Anggaran besar, ditunjang dengan berbagai iven dari beberapa SKPD yang beragam bentuk. Namun sama sekali tidak ngefek ke Riau," ujarnya, Jumat (09/12/2016).

Hemat Alfitra, Penyelenggaraan HAKI di Riau merupakan teguran halus dari KPK, seyogayanya para pejabat Riau janganlah sombong dipercaya menjadi tuan rumah. "Jangan bangga dulu, justru KPK ini memberikan peringatan kepada para pejabat Riau, untuk hati-hati. Sudah berapa pejabat masuk bui gara-gara korupsi," paparnya.

"Ya jujur sebagai putra Riau, saya ikut prihatin. Sebagai tuan rumah hanya sekedar menyediakan tempat saja. Dan tidak mendapat penghargaan sama sekali. Oleh karena itu masalah korupsi tidak bisa dicegah dengan upacara atau seremonial belaka. Perlu tindak lanjut perbaikan sistem pengeloaan keuangan daerah yang lebih canggih," jelasnya.

Masih kata dia, paling tidak biaya yang besar dalam acara tersebut, harus seimbang dengan dampaknya terhadap sistem bersihnya aparatur daerah. "Jangan sampai seremonial lewat begitu saja. Tanpa ada bekas ke depan, bahasa kasarnya jangan hanya bangga dapat nama saja lah," tandasnya.

"Dan sekali lagi, sebenarnya terpilihnya Riau sebagai tuan rumah oleh KPK sangat tepat. Ini berarti KPK mengingatkan Riau secara langsung, agar tak ada lagi korupsi di bumi Lancang Kuning," pungkasnya. ***