PEKANBARU - Empat bakal calon (Balon) Rektor Universitas Riau periode 2018-2022, Kamis (7/6) di Gedung Rektorat Panam, menyampaikan visi, misi dan rencana program jika terpilih kelak. Hasil pantauan wartawan media ini, situasi ajang penyampaian visi misi itu, berlangsung sedikit panas.

Balon Dr Syafrial MPd tampil meledak-ledak bahkan sedikit menyerang kebijakan Balon patahana (incumbent).Balon Dr Deni Efizon MSc tampil stabil tapi optimis. Sementara Balon patahana tampil tenang menampakkan kematangannya karena sudah menjabat Rektor empat tahun terakhir.

Prof Aras Mulyadi saat menyampaikan visi misi, membeberkan semua sukses story (kisah sukses) yang dicapainya selama empat tahun ini. Mulai dari keberhasilan pembangunan infrastruktur, manajemen keuangan yang memperoleh predikat WTP (wajar tanpa pengecualian) dari Badan Pemerikasa Keuangan (BPK) selama tiga tahun berturut-turut, peningkatan kesejahteraan dosen dan karyawan.

Dia juga menyampaikan berbagai prestasi lembaga, seperti Perpustakaan, serta Lembaga Penelitian Pengabdian Masyarakat yang sudah meraih standar mutu ISO. Selain itu rating UPT Teknologi Informasi Komunikasi yang berada pada posisi 8 dari 200-an perguruan tinggi di Indonesia.  

Kedepan Prof Aras Mulyadi akan melanjutkan program kerjanya yang masih belum rampung, meningkatkan kualitas program yang telah ada, serta mencari terobosan baru untuk mempercepat kemajuan Unri. “Thaun ini kita sudah mulai bangun gedung pendidikan tinggi pulp dan kertas bantuan Tanoto Fondation senilai Rp 27 milyar. Tahun depan kita mulai pembangunan gedung kampus terpadu yang didanai ADB,” katanya memberi contoh.

Dr Deni Efizon lebih banyak menyampaikan pengalamannya selama menjadi pejabat di tingkat fakultas, terutama dalam hal menjalin kerjasama untuk mendatangkan uang dalam rangka pengembangan Unri ke depan. Begitu juga Balon lainnya, Dr Zulkarnain MPd. Programnya tidak muluk-muluk. “Program yang baik selama ini akan saya lanjutkan jika dipercaya jadi Rektor. Yang belum sempurna kita perbaiki, ynag belum ada kita buat,” ujarnya.

Yang tampil meledak-ledak ialah Dr Syafrial MPd, mantan Wakil Rektor III Unri yang sempat diberhentikan karena tuntutan mahasiswa. Hampir semua kebijakan Rektor Aras dikritiknya. Mulai dari mencari sumber dana, pembangunan infrastruktur, pengembangan SDM kampus ynag menurutnya yang belum optimal dilakukan.

Dia juga mengkritik penempatan satu dua unsur pimpinan yang tidak proporsional. Salah satunya yang dipersoalkannya ialah penempatan Kepala UPT Teknologi Komunikasi dan Informasi (TIK) Unri yang mestinya orang IT dan bukan komunikasi.

Kepala UPT TIK Unri, Ir Ridar Hendri MSi yang hadir dalam penyampaian visi misi itu, ketika dimintai tanggapan Dr Syafrial yang selama tampil mengeluarkan suara tinggi, hanya tersenyum. 

“Hahaha. Mungkin dia sedang bercanda. Syafrial itu kawan saya sejak mahasiswa. Dia tahu siapa saya, dan saya juga tahu siapa dia. Kami dulu pernah terlibat kerja bareng di luar kampus. Waktu saya dilantik, dia yang waktu itu WR III Unri, memberikan ucapan selamat pada saya. Dia tak melarang,” kata Ridar, magister komunikasi, yang sudah memimpin lembaga itu selama dua tahun.

Menurut pantauan wartawan media ini, beberapa kemajuan signifikan yang didapat UPT TIK selama dua tahun terakhir adalah mampu mempertahankan rating webometric TIK Unri pada posisi 8 dari ratusan perguruan tinggi di Indonesia. Menjalankan semua aplikasi online, yang sebelumnya ada beberapa diantaranya masih tidak digunakan. Juga penataan pelayanan di kantor UPT TIK yang lebih bersih dan nyaman. Manajemen data dan backup data di UPT TIK jauh lebih baik dalam dua tahun ini.

Prof Aras tampak piawai dalam menjawab pertanyaan Irjen Kemenristekdikti Prof Dr Jamal Wiwoho SH MHum yang menyaksikan acara itu. Penyampaian visi misi dan program kerja Balon Rektor Unri ini dihadiri 42 dari 52 anggota senat Unri.

Rapat dibuka Ketua Senat Unri Prof Dr Adel Zamri DEA. Penyampaian visi misi dipandu Dr Iwantono, serta dihadiri 120 orang berbagai unsur termasuk mahasiswa dengan Moderator Dr Maxasai Indra. ***