PEKANBARU - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Brigjen Zulkarnain tiba-tiba memanggil ajudannya untuk mengambil tas. Ia merogoh lembaran uang kertas dan memberikannya kepada dua anggota Sabhara.

Anggota itu bukan Pungli. Mereka diberi reward oleh Jenderal bintang satu tersebut sebagai apresiasi karena mampu menjelaskan rinci poin commander wish Kapolri. Commander wish penting dipahami dan dijalankan sebagai ruh dari Polri dalam bertugas.

Kejadian tersebut berlangsung ketika Brigjen Zulkarnain dan jajarannya mengecek kesiapan personil dalam menghadapi Pemilukada 2017 nanti, di halaman Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, Jalan Pattimura, Jumat (21/10/2016) pagi.

Saat itu, ia menanyakan siapa yang mampu menjelaskan soal commander wish. Hampir seluruh personilnya tunjuk tangan, hingga akhirnya ia memilih dua anggota Sabhara tersebut. Dengan jelas dan terperinci mereka uraikan, hingga Zulkarnain mengapresiasinya.

"Saya ingatkan kembali fitrahnya polisi, yakni sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat. Saya juga pesankan, bangun soliditas serta jangan lakukan Pungli (pungutan liar, red)," ujar dia kepada GoRiau.com (GoNews Group), usai acara gelar pasukan, Jumat menjelang siang.

Baca Juga: Warning Kapolda Riau Buat Anggotanya Soal Pungli

"Terus jangan sampai ada pak polisi yang bersikap kasar kepada masyarakat, jangan lakukan," tegasnya. Sebab itu, commander wish penting dipahami dan dijalankan, apalagi tak lama Pekanbaru dan Kampar akan melangsungkan Pemilukada, di mana butuh totalitas Polri.

"Ini sebagai upaya maksimal dalam mengamankan Pemilukada. Saya juga sudah cek kesiapan Brimob dan saya juga sudah ke Polres Kampar untuk hal serupa, termasuk alat-alat yang digunakan dan yang kita miliki, apakah itu kendaraan dan sebagainya, semuanya bagus," kata dia.

Kerawanan Jelang Pemilukada di Pekanbaru dan Kampar

Menurut Kapolda Riau, Brigjen Zulkarnain Adinegara, ada beberapa potensi kerawanan jelang Pemilukada mendatang. "Misalnya di Kampar, persoalan lima desa. Kami konsen ikuti putusan KPU, kalau diputuskan masuk ke Kampar, kita amankan," ulasnya.

Baca Juga: 'Harga Mati', Ini 3 Fokus Polisi Jelang Pemilihan Kepala Daerah di Riau

"Kalau di Kota Pekanbaru, soal perbatasan wilayahnya, ada daerah yang dibilang masuk Kampar ada yang sebut masuk Pekanbaru. Yang jelas pak polisi itu hanya mengamankan apa yang diputuskan KPU," pungkas Zulkarnain. ***