PEKANBARU - Melihat hasil pengerjaan proyek draenase di Jalan Soekarno-Hatta Pekanbaru yang menelan anggaran puluhan miliar ini, memang sangat parah. Kondisi ini membuat anggota Komisi D DPRD Riau yang melakukan Sidak meradang saat meninjau ke lokasi, Senin (23/1/2017) sore.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi D H. Erizal Muluk langsung meminta Kepala Dinas PU Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan Dwi Agus Sumarno yang hadir mendampingi mengingatkan kontraktor untuk memperbaikinya.

"Draenase ini kalau kata pihak kontraktor tadi sudah 100 persen selesai, tapi bisa dilihat sendiri, bentuknya saja tak lurus. Kita tak mau terima apa adanya, sesuai anggaranlah," kata Erizal Muluk.

Proyek yang dianggarkan melalui APBD 2016 ini memang terkesan dipaksakan. Padahal dana untuk pembangunannya tidak sedikit. Dari 2 kilometer dikerjakan, biaya yang dirogoh sebesar Rp22 miliar. Erizal Muluk meminta agar kontraktor bertanggungjawab memperbaiki, karena masih dalam tahap pemeliharaan. "Kalau belum diperbaiki, tidak bisa diserahterimakan. Lihat tuh tanah masih menumpuk di dalam, bagaimana mengatasi banjir kalau kayak begini," lanjutnya.

Sementara, terkait pengawasan pekerjaan fisik, Dwi Agus Sumarno tidak mau pihaknya dipersalahkan. "Kalau pengawasan bukan domain kami, karena itu sudah diserahkan ke pihak ketiga. Kami tidak mungkin mengawasi setiap pekerjaan karena tak ada tenaga. Kalau seribu kegiatan, berarti ada seribu orang pengawas," kilahnya.

Dwi Agus berjanji secepatnya mengingatkan pada kontraktor agar segera memperbaiki. Termasuk untuk beberapa proyelk yang dinilai amburadul oleh anggota dewan.

"Ini masih pemeliharaan, nanti akhir bulan dua akan kami surati. Sebelum berakhir masa pemeliharaan, semua harus sudah diperbaiki. Kalau tidak, kami tidak akan membayarkan uang jaminan, itu sangsinya. Termasuk juga pada pihak konsultan pengawas, kalau tidak becus, mereka akan di blacklist," janjinya.

Baca Juga: Komisi D DPRD Riau Kecewa, 2 Proyek Taman Senilai Rp15 Miliar Asal Jadi

Hasil pantauan di lapangan, tumpukan tanah masih menyumbat di saluran pembuangan. Sedang dinding, bentuknya tidak beraturan dan berbelok-belok.***