TEMBILAHAN - Gelar sebagai kota Ibadah yang melekat untuk Tembilahan, Indragiri Hilir ternyata belum menjadi semangat hidup bersama. Kota Ibadah (Indah, Bersih, Aman, Damai dan Harmonis) ternyata masih ''menyimpan'' banyak lokasi kumuh dan berantakan.

''Miris saya melihat ibukota kabupaten kita ini, dimana-mana ada sampah padahal julukan ni kota ini, Ibadah (indah, bersih, aman, damai dan harmonis) tapi kenyataannya belum semua sisi kota seperti yang diharapkan,'' ujar Suci, salah seorang warga kepada GoRiau.com, Rabu (11/7/2018).

Bahkan sampah yang berserakan juga nampak di kawasan Jalan Jendral Sudirman Tembilahan, yang merupakan salah satu jalan utama kota. Di ruas ini, trotoar dan got dipenuhi oleh sampah.

Dikatakan Suci, seharusnya, trotoar yang diperuntukkan bagi pejalan kaki tidak digunakan sebagai lapak untuk berjualan, yang akhirnya membuat trotoar dan got penuh dengan sampah.

''Saya bingung, ini kesadaran masyarakat yang kurang atau kinerja dari Pemkab Inhil yang perlu dipertanyakan. Herusnya kan ada pengawasan dan pembinaan, jangan malah dibiarkan,'' lanjutnya.

Ia pun berharap, ada langkah konkrit dari Pemkab untuk mengatasi permasalahan sampah di Tembilahan, sehingga sebutan Tembilahan sebagai Kota Ibadah sesuai dengan realitanya. ***