JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Development Monitoring(IDM), Fahmi Hafel mengatakan elektabilitas Prabowo Subianto berkorelasi dengan elektabilitas pasangan Gubri-Wagubri Zaman Now, Lukman Edy-Hardianto di Pilgub Riau 2018.

"Jika Pilpres 2019 digelar hari ini, maka jawaban spontan yang ada di pikiran masyarakat Riau sebanyak 1847 orang yang di jadikan sampel penelitian adalah Prabowo Subianto yang dipilih sebanyak 67,2 persen responden. Sementara Joko Widodo 18,6 persen, Gatot Nurmantyo 2,1 persen dan tokoh lainnya sebanyak 3,2 persen," ujar Fahmi, Selasa,(13/6/2018).

Hal ini berkorelasi kuat dengan elektabilitas paslon Lukman Edy-Hardianto di pilgub Riau 2018. Perolehan suara Prabowo dan dukungan partai Gerindra terhadap paslon nomor 2 itulah alasannya, tambah Fahmi.

Selain itu, tingkat penerimaan publik atau akseptabilitas dari hasil survey menunjukan pasangan Lukman Edy-Hardianto adalah pasangan calon yang tingkat akseptabilitasnya menempati posisi teratas.

"Lukman Edy-Hardianto dianggap sebagai tokoh yang paling disukai masyarakat Riau di antara semua kandidat dengan angka 89,7 persen, kemudian posisi kedua Syamsuar-Edy Natar dengan angka 84,2 persen, Firdaus-Rusli Effendi 77,3 persen, dan Arsyadjuliandi Rachman- Suyatno 64,3 persen," tambah Fahmi.

Sementara, ketika diajukan pertanyaan tentang seberapa besar tingkat pengenalan publik terhadap Paslon Kepala Daerah Riau, popularitas paslon ber-Jargon Riau Bangkit itu menembus angka 88.8 persen, unggul dari cagub petahana yang diusung Golkar-PDIP dan Hanura Arsyadjuliandirachman-Suyatno yang sebesar 88,7 persen. Sementara popularitas Syamsuar-Edy Natar 86,2 persen, dan Firdaus-Rusli Effendi 84,6 persen.

Survei menggunakan metode multi-stage sampling. Jumlah sampel  dalam survei ini adalah 1847 responden dengan margin of error +/- 2,28 persen pada tingkat  kepercayaan 95%. Responden tersebar di 12 kabupaten dan kota di Riau. Metode pengumpulan data adalah dengan mewawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner pada 24 Mei hingga 7 Juni 2018. (rls)