PEKANBARU - Persebatian Pemuka Masyarakat Riau (PPMR) mempertanyakan tanggapan LAM Riau yang terkesan tersinggung, akibat pernyataannya yang mendesak agar LAM Riau menggelar Musdalub, dimana salah satunya adalah untuk mengganti kepengurusan yang baru, dengan harapan lebih memahami adat istiadat Melayu Riau, yang bermarwah, serta bersih KKN dan bersih lingkungan.

Ketua Badan Musyawarah PPMR Agus Ramadhan kepada GoRiau.com, menjelaskan, apa yang disampaikan olehnya itu bukanlah tuduhan, melainkan harapan yang memang wajar dimiliki oleh masyarakat Riau.

"Kita tidak menuduh, kenapa mereka jadi panas. Adalah wajar jika kita mengharapkan melalui Musdalub nanti, hasilnya akan didapat pemimpin LAMR yang bersih dari ini dan ini," tuturnya.

Seperti diketahui, PPMR sebelumnya mendesak LAM kabupaten/kota se-Riau untuk menggelar Musdalub, untuk meminta pertanggungjawaban atas tindakan para pengurus LAM, serta menggantinya dengan pengurus - pengurus yang lebih berkapasitas.

Hal itu berkaitan dengan penabalan Gelar Adat Kehormatan (GAK) kepada Presiden Joko Widodo, dan sikap protes Letjend TNI Purn Syarwan Hamid yang akhirnya mengembalikan Gelar Adat Kehormatan (GAK) 'Datuk Seri Lela Setia Negara, kepada LAM Riau yang telah memberikan GAK kepada Presiden Joko Widodo, dengan tidak sesuai alur patut sehingga merendahkan harkat dan martabat masyarkat Melayu Riau, pada Rabu, (19/12/18) yang lalu, yang didukung penuh PPMR. ***