SIAK - Kriminolog Riau, Kasmanto Rinaldi, menduga tindakan pidana pembakaran Istana Siak disengaja dan motifnya sakit hati. Polisi bisa mengungkap kasus ini dari berbagai alat bukti dan keterbatasan akses orang masuk ke dalam Istana.

Wakil Dekan 3 Fisipol Universitas Islam Riau (UIR), itu menjelaskan, bahwa kejatahatan bisa saja terjadi disebabkan oleh adanya motivasi dari pelaku, sasaran yang layak serta pengawasan yang lemah.

"Dalam konteks ini, kita bisa saja mengasumsikan ada beberapa hal yang memungkin dijadikan penyebab kejadian ini," ucap Kasmanto, Selasa (9/1/2018).

Konteks kejahatan, kata Kasmanto, pada umumnya sangat berkaitan dengan unsur keuntungan yang didapat oleh tersangka pelaku. Biasanya pelaku menjadi "penjahat" kalau ada keuntungan yang akan dia peroleh jika kejahatan itu terjadi.

"Jika kita menelisik dari perspektif ini, apa keuntungan yang didapat penjahat dengan melakukan pembakaran terhadap Istana Siak yang sesungguhnya adalah tempat untuk berwisata dan situs sejarah. Jadi terlihat aneh kalau pendekatan penjahat dalam melakukan aksinya. Kemungkinan lainnya, adalah ada unsur sakit hati dari si pelaku," ungkap Kasmanto.

Saat ini, potensi apapun bisa sja melatarbelakangi kejadian ini, namun dengan ditemukannya beberapa "bahan pendukung," hampir dipastikan ada unsur kesengajaan yang bisa saja sudah didahuli melalui perencanaan.

"Unsur "kesengajaan" inilah yang mesti mampu diungkap oleh pihak Kepolisian yang dalam hal ini Polres Siak," kata Kasmanto.

Dalam kriminologi, sambung Kasmanto, dikenal dengan No Crime's Perfect. Artinya tidak ada kejahatan yang sempurna. Pasti ada celah dan jejak yang ditinggalkan pelaku kejahatan, tinggal bagaimana kemampuan dan kemauan kepolisian untuk mengungkap kasus ini menjadi terang benderang.

"Selanjutnya keterbatasan akses orang masuk ke dalam Istana juga bisa dijadikan petunjuk, minimal pihak-pihak yang berada di dalam Istana pada saat hari kejadian dan sebelum kejadian," ujar Kasmanto.

Karena Kasmanto berharap kejadian ini harus mampu diungkap agar tidak menjadi multi interpretasi di tengah-tengah masyarakat.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah barang-barang seperti kain, gorden yang ada di dalam Istana Siak terlihat melepuh, Senin (8/1/2018) sekitar pukul 14.45 WIB. Polisi menduga ada sekelompok orang yang berusaha membakar isi dalam istana tersebut.

"Informasinya ada orang yang mau membakar isi dalam istana itu. Kemudian pegawai yang mengetahui ada api, langsung masuk ke istana dan melakukan pemadaman," ujar Kapolres Siak, AKBP Barliansyah.

Namun sayang, tersangka pelaku yang melakukan pembakaran itu sudah tidak berada di lokasi. Polisi pun langsung dihubungi dan datang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara. ‎Sejumlah barang bukti dan petunjuk dibawa petugas, rekaman CCTv juga tengah dipelajari.

"Sejumlah menikin (patung) di bagian ruang pertemuan tampak terbakar. Gorden antar ruangan juga dibakar, permadani juga ikut terbakar. Pelakunya masih kita selidiki," kata Barliansyah. ***