PEKANBARU - Sepanjang bulan Oktober 2016, tercatat ada tiga kasus teror molotov terjadi di Kota Pekanbaru, Riau. Brigjen Zulkarnain selaku Kapolda Riau memastikan, tidak ada kaitannya dengan politik, terutama jelang Pilkada 2017 nanti.

Itu ditegaskannya usai gelar pasukan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Pekanbaru, Jumat (21/10/2016) siang. "Sejauh ini Pekanbaru masih kondusif. Tapi ini kan sudah kejadian, saya akan tanyakan ke Kapolresta, bagaimana pengusutannya," ungkapnya.

"Kalau kasuistis bisa saja dendam, ini kita selidiki, karena targetnya personal, " jawabnya saat ditanyai GoRiau.com (GoNews Group), apakah serangan molotov itu berkaitan dengan situasi jelang Pilkada Kota Pekanbaru.

Baca Juga: Rumah Wakil Bupati Bengkalis di Pekanbaru Diteror Molotov

Beda lagi jika target molotov berupa tempat-tempat umum, kata Zulkarnain. Jika itu terjadi, maka bisa dikategorikan teror. "Kalau sasarannya publik, itu bentuk teror. Kalau yang ini person. Tapi ini pasti kita tangani," tegasnya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Motif Pelemparan Molotov di Rumah Wakil Bupati Bengkalis

Ia meyakinkan kalau polisi, dalam hal ini Polresta Pekanbaru, masih menyelidiki soal teror molotov tersebut. "Tentu kita minta keterangan yang bersangkutan, apakah ada bersiteru dengan pihak lain atau bagaimana, karena ini targetnya perorangan," ungkap Zulkarnain.

Baca Juga: Geger, Temuakn 3 Molotov Utuh di Belakang Rumah Ketua Nasdem Riau

Di luar itu, Kapolda juga mengimbau agar masyarakat bisa mempermudah tugas kepolisian, salah satunya dengan memasang kamera pengawas atau CCTv. "Kalau rumah dipasangi CCTv kan aman. Jadi bisa diselidiki dan terekam," singkat Kapolda Riau.

Menurut catatan, ada tiga kejadian ancaman dengan molotov terjadi di Pekanbaru dalam bulan ini. Pertama rumah oknum PNS Dishub di Jalan Dahlia, Kota Pekanbaru pada 5 Oktober 2016 kemarin.

Kemudian giliran rumah Wakil Bupati Bengkalis di Bukit Raya yang jadi sasaran. Beruntung molotov tersebut gagal meledak, sehingga tidak menimbulkan kerugian. Kejadiannya pada 18 Oktober 2016.

Terakhir teror molotov di rumah Ketua DPW Nasdem Riau di Jalan Sisingamangaraja, 19 Oktober 2016. Tiga benda diduga molotov didapati di belakang rumah dengan kondisinya masih utuh alias belum digunakan.***