PEKANBARU, GORIAU.COM - Isak tangis pecah ketika keluarga korban melihat kondisi jasad yang tewas akibat musibah kebakakaran pondok pesantren Al Ihsan Boarding School, jalan Pesantren RT 06 RW 06, Desa Kubang Jaya kecamatan Siak Hulu kabupaten Kampar, Selasa (12/5/2015) dinihari tadi. Pihak keluarga menolak untuk dilakukan bedah dalam (Autopsi) dan memilih membawa anak mereka pulang kerumah duka.

Pantauan GoRiau.com di RS Bhayangkara Polda Riau, Selasa (12/5/2015) pagi, tampak belasan pihak keluarga didampingi pengurus Pondok Pesantren dan Kapolsek Siak Hulu berkoordiniasi dengan kedokteran RS, untuk mengenali jasad kedua korban, yakni Musa Ali Mulhab (16) dan Arsadi Rabbani (16).

Hasilnya, keluarga meminta kepolisian supaya tidak melakukan autopsi (bedah dalam,red) terhadap dua jasad ini. Maka dari itu, kedokteran RS Bhayangkara hanya melakukan visum luar berdasarkan ciri-ciri tubuh dan pengenal berdasarkan tanda fisik. Setelahnya, perwakilan keluarga diperkenankan masuk ke ruang jenazah.

Disinilah kemudian isak tangis pecah. Orang tua dari kedua korban tak sanggup membendung kesedihan usai menyaksikan kondisi tubuh anak mereka yang hangus terpanggang akibat kebakaran itu. Bahkan abang salahsatu korban sempat dibopong keluar ruang jenazah.

"Kita usahakan membawa kedua jasad korban kerumah duka siang ini sekitar pukul 12.00 WIB. Kita masih melakukan pengurusan administrasi disini (RS Bhayangkara,red). Karena pihak keluarga minta secepatnya dibawa pulang," kata Kapolsek Siak Hulu, Kompol Hermawi saat diwawancarai GoRiau.com di RS Bhayangkara Polda. (had)