PEKANBARU - Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman meminta bawahannya untuk menyusun program rencana kerja dengan menggunakan filosofi “Money Follow Program” dan bukan sebaliknya "Money Follow Function".

Orang nomor satu di Riau ini pun sudah lama mengetahui kebiasaan pejabat yang hanya menerapkan "Money Follow Function” tanpa melihat prioritasnya. Bahkan, kebiasaan itu diulang-ulang setiap tahun anggaran.

"Memang banyak yang sudah kebiasaan begitu, money follow function. Setiap membuat perencanaan cuma copy paste," kata Andi Rachman saat menghadiri Rapat koordinasi (Rakornis) dan sinkronisasi program ketenagakerjaan ketransmigrasian tahun 2017 se-Provinsi Riau, di Kota Dumai, Sabtu (18/2/2017) pagi.

Andi pun mengaku hafal betul kebiasaan pejabat yang hanya meng-copy paste anggaran yang telah lalu dengan meminta tenaga honornya untuk mengubah nilai anggaran supaya terlihat berbeda dari tahun sebelumnya.

"Biasanya kepala bidangnya bilang sama honorer tukang ketiknya suruh mengubah sedikit. Yang belanja ini dinaikan, yang belanja itu diturunkan. Pengalaman ini nggak berubah," sindirnya.

Untuk itu dengan tegas Andi meminta kepada seluruh bawahannya untuk mengubah kebiasaan tersebut. Kemudian menjadikan filosofi money follow program sebagai panduan menyusun penganggaran.

"Jadi uang itu harus diprioritaskan kepada program, bukan proyek," tutupnya. ***