PEKANBARU - Puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Rakyat Marginal (GERAM) menggelar aksi di DPRD Riau meminta agar dianggarkan perbaikan jalan penghubung 17 desa di Kecamatan Kampar Kiri dan Kampar Kiri Hulu, Kabupaten Kampar.

"Kami sampai saat ini belum merasakan kemerdekaan karena kondisi jalan poros dari Lipat Kain ke Desa IV Koto Setingkai sepanjang 28 KM rusak parah dan butuh perbaikan," kata perwakilan massa, Senin (20/3/2017).

Jalan tersebut menurutnya, sudah menjadi urat nadi bagi masyarakat di 17 desa yang untuk keluar masuk dari desa guna mencari sembako untuk kehidupan sehari-hari. Karena rusak mengakibatkan transportasi terputus dan menghambat masyarakat untuk menjual hasil panen kebun.

Beberapa poin yang menjadi tuntutan adalah tanggap darurat ruas Jalan Lipat Kain-Lubuk Agung minimal fungsional, penyelesaian pengaspalan/rigit pavement jalan beton ruas Jalan Lipat Kain-Desa IV Koto Setingkai dan segerakan bantuan sembako ke 17 desa yang terkena dampak kerusakan jalan.

"Jika tuntutan ini tidak ditindaklanjuti kami akan bertahan hingga keputusan persetujuan dikeluarkan," terangnya.

Menanggapi tuntutan warga, anggota DPRD Riau daerah pemilihan Kampar Masnur mengatakan pihaknya terus berusaha memperjuangkan apa yang menjadi tuntutan massa. "Tentu semuanya membutuhkan waktu dan anggaran. Saya akan bicarakan ini dengan anggota DPRD Riau Dapil Kampar yang lain, juga anggota DPRD Kampar Dapil Kampar Kiri," tegasnya.

Sementara anggota DPRD Riau lain, Yurjani Moga, mengatakan, mengenai perbaikan jalan sebetulnya dewan tidak berhak untuk menganggarkan, karena menjadi tugas dari dinas terkait mewakili Pemprov Riau.

"Besok ada Musrenbang di tingkat provinsi, silakan sampaikan tuntutan di sana. Kami sebagai wakil rakyat hanya bisa mengawal kalau itu sudah dianggarkan. Kami hanya bisa menganggarkan sisa-sisa anggaran yang masuk dalam pokok-pokok pikiran," sebutnya. ***