PEKANBARU - Nasib nelayan di Provinsi Riau belum sejahtera. Hal tersebut tercermin pada NTNP pada Juli 2018, yang mengalami penurunan sebesar 1,20 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Hal ini terjadi karena indeks harga yang diterima petani (It) mengalami penurunan sebesar 0,54 persen, sementara indeks harga yang dibayar petani (Ib) mengalami kenaikan sebesar 0,66 persen.

Turunnya It disebabkan oleh turunnya indeks harga di sebagian besar ikan pada kelompok penangkapan perairan umum sebesar 1,31 persen dan pada kelompok penangkapan laut sebesar 0,30 persen.

"Penurunan ini terjadi karena menurunnya harga kerang, lais, bawal," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Riau, Aden Gultom di Pekanbaru, Kamis (23/8/2018). 

Sementara itu, kenaikan Ib disebabkan oleh naiknya indeks konsumsi rumah tangga sebesar 0,86 persen, khususnya telur ayam ras, daging ayam ras, rokok kretek filter, dan rokok kretek. 

"Sedangkan naiknya indeks BPPBM sebesar 0,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, khususnya es batu, oli atau pelumas, jaring angkat," ujarnya. ***