BISNIS pulsa isi ulang merupakan salah satu peluang usaha modal kecil yang bisa dijalankan siapa saja. Modal investasi pada bisnis ini dapat dibebankan pada harga jual pulsa isi ulang. Beberapa komponen biaya investasi antara lain adalah biaya pembelian sistem ritel pulsa isi ulang, pembelian etalase dan perlengkapan kios, dan biaya pembelian atau sewa tempat usaha.

Biaya Operasional

Selain biaya investasi awal, hal yang perlu diperhitungkan dalam mengelola bisnis pulsa isi ulang adalah biaya operasional. Biaya operasional ini merupakan biaya rutin yang dikeluarkan demi menunjang kegiatan operasional kios. Komponen yang tercakup dalam biaya operasional ini adalah gaji karyawan dan persediaan stok bulanan.

Berikut ini adalah komponen-komponen dari biaya operasional:

  • Deposit pulsa isi ulang elektronik
  • Stok pulsa isi ulang fisik
  • Kartu perdana
  • Biaya listrik
  • Gaji pegawai
  • Alat tulis, kertas dan plastik pembungkus
  • Air minum gelas
  • Buku besar

Komposisi besarnya komponen tersebut tentunya harus melihat dari perputaran penjualan. Jadi biaya ini bisa fleksibel disesuaikan berdasarkan statistik penjualan. Jika memang pulsa elektronik lebih laris, tentunya tak perlu terlalu banyak menyediakan stok pulsa isi ulang fisik. Demikian juga kartu perdana, tingkat penjualan kartu perdana tersebut tak perlu terlalu banyak jika memang produk ini tak terlalu laris. Sehingga bisa menghindari risiko barang tak laku atau kedaluwarsa tidak dapat dipakai lagi.

Baca juga: Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2017

Biaya operasional yang cenderung tetap adalah gaji pegawai dan air minum gelas. Sementara biaya listrik cenderung stabil, tergantung pemakaian pada kios tersebut.

Bisnis Pulsa Tanpa Kios

Sementara itu investasi untuk bisnis pulsa isi ulang yang tak membutuhkan kios, jauh lebih murah. Kerja ini dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja secara individu. Caranya cukup dengan melakukan pendaftaran sistem pulsa isi ulang yang rata-rata biayanya Rp 100 ribu. Sementara modal untuk membeli pulsa isi ulang awal bisa hanya Rp 500 ribu saja.

Baca juga: Ahli Fengshui Ferry Wong: Bisnis Berunsur Logam dan Kayu Meredup Tahun Ini, Termasuk Media Cetak

Kios Voucher

Modal yang dibutuhkan untuk mendirikan kios voucher bervariasi tergantung lokasi tempat membuka kios. Di pinggiran jalan tentu saja harga sewa tempat akan cukup mahal ketimbang yang lokasinya lebih terpencil. Nah, apalagi di mal atau pusat perbelanjaan ponsel, tentunya harga sewa akan lebih tinggi lagi.

Kalau Anda mendapatkan tempat berdagang yang belum memiliki saingan, minimal 2 km dari lokasi kios Anda, maka keuntungan yang diperoleh dapat mencapai Rp5000an setiap kali transaksi. Tapi jika lokasi Anda berada di tempat yang sudah ramai dengan kios serupa maka keuntungan Anda bisa lebih kecil lagi.

Sisihkan keuntungan yang Anda peroleh untuk membayar listrik dan pegawai serta tabungan untuk sewa tempat tahun berikutnya. Agar margin yang diperoleh dapat menutupi biaya operasional (gaji pegawai dan listrik) dan tabungan sewa tempat untuk tahun berikutnya, maka minimal transaksi yang harus dicapai setiap harinya rata-rata sekitar 30 transaksi saja. Jika tidak sewa tempat, cukup 20 transaksi saja. Tentu jika dapat menghasilkan transaksi lebih besar maka keuntungan yang Anda peroleh akan semakin besar.

Keuntungan

Penarikan keuntungan untuk kios yang menjual pulsa dan kartu perdana adalah sebagai berikut:

Pulsa Elektrik :   5% – 10% atau sekitar Rp1.000,- - Rp 2.000,- per unit

Voucher fisik :   5% – 10% atau sekitar Rp1.000,- - Rp 2.000,- per unit

Kartu Perdana            :   7% – 300% atau sekitar Rp3.000,- - Rp 2.000.000,- per unit

Nah jika dihitung-hitung ternyata keuntungan dari bisnis pulsa isi ulang ini cukup menjanjikan bukan? Tak heran ini merupakan salah satu dari peluang bisnis usaha rumahan yang diminati.