KITA sangat bersyukur kepada Allah SWT yang masih memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu dengan Ramadhan 1438 H. Tidak sedikit yang telah menjelaskan keutamaan dan keagungan bulan suci ini. Inilah bulan yang paling mulia.

Penghulu segala bulan (saidus syuhr). Amal ibadah yang kita laksanakan di bulan ini diganjar dengan pahala yang berlipat-lipat. Bahkan ada satu malam, yakni malam Lailatul Qadr, jika kita bertemu dengan malam itu, maka amal ibadah kita akan dicatat lebih baik dari 1.000 bulan. Khairu min alfi syahr. Subhanallah..!

Atas nama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, saya ingin menyampaikan beberapa hal. Pertama, mari kita perkuat persatuan dan kesatuan serta toleransi antar sesama. Masyarakat Riau yang heterogen, yang terdiri dari berbagai suku dan agama harus saling hormat-menghormati. Saat ini umat Islam tengah menjalankan ibadah puasa, mari kita hormati dengan tidak menunjukkan sikap dan perilaku yang dapat memancing kemarahan umat Islam.

Kedua, apapun profesi kita, baik sebagai petani/nelayan, Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan swasta, maupun pengusaha/wiraswasta, tetaplah bekerja sebagaimana mestinya. Jangan dijadikan ibadah puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Ramadhan justru bulan untuk meningkatkan produktivitas.

Sejarah mencatat, begitu banyak peristiwa penting terjadi di bulan yang penuh rahmat ini. Perang Badar yang dimenangkan umat Islam terjadi di bulan Ramadhan. Fathu Makkah atau peristiwa dimana umat Islam yang dipimpin Nabi Muhammad SAW berhasil merebut dan menguasai Kota Makkah, juga terjadi di bulan Ramadhan.

Untuk konteks Indonesia, kemerdekaan yang kita raih atau proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tepat pada tanggal 9 Ramadhan atau 17 Agustus 1945. Tentu masih banyak peristiwa bersejarah lainnya yang terjadi di bulan suci Ramadhan.

Oleh karena itu, mari kita jadikan Ramadhan sebagai bulan untuk meningkatkan amal shaleh dari semua dimensi kehidupan, karena di bulan yang mulia ini kita akan mendapat kan ganjaran pahala yang berlipat ganda. Karena apapun yang kita lakukan selama Ramadhan bernilai sebagai ibadah. Bahkan Nabi Muhammad SAW dalam satu riwayat mengatakan, tidurnya orang yang sedang berpuasa saja dihitung sebagai ibadah.

Ketiga, semua pekerjaan yang sifatnya pelayanan publik selama Ramadhan harus tetap berjalan dengan baik. Masyarakat harus mendapatkan kenyamanan. Rumah sakit harus buka sebagaimana biasanya.

Perusahaan Listrik Negara (PLN) bahkan harus bisa menjamin kenyamanan umat Islam selama Ramadhan. Karena di siang hari berpuasa dan di malam hari melaksanakan ibadah tarawih dan juga sahur. Di waktu-waktu yang krusial itu jangan sampai masyarakat mengalami pemadaman listrik.

Terakhir, saya menghimbau kepada aparat keamanan untuk lebih meningkatkan keamanan masyarakat. Karena biasanya, selama Ramadhan banyak kegiatan yang digesa masyarakat.

Apalagi nanti saat lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. Masyarakat harus mendapat jaminan bahwa Riau adalah negeri yang aman dan nyaman.

Tentu saja, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing harus juga dilakukan. Kita tidak boleh cuek dengan kondisi lingkungan dimana kita tinggal. Jika ada hal-hal yang mencurigakan, segera lapor kepada Ketua RT atau aparat keamanan di lingkungan masing-masing.

Semoga saja, semua aktivitas positif yang kita lakukan selama Ramadhan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Mudah-mudahan, ibadah puasa Ramadhan ini benar-benar mampu menjadikan kita sebagai insan yang bertaqwa, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Al-Baqarah ayat 183.

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. Mudah-mudahan kamu menjadi orang yang bertaqwa".

Dalam salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari-Muslim, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa selama Ramadhan dengan penuh iman dan pengharapan kepada Allah SWT, maka akan diampuni segala dosa-dosanya".

Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadhan 1438 H. Semoga melalui tarbiyah Ramadhan, kita menjadi insan yang mampu mengendalikan diri dari permainan duniawi yang menyesatkan, lahir kembali sebagai Insan Muttaqin. Wassalam. Arsyadjuliandi Rachman, Gubernur Provinsi Riau