MEKKAH - Kalau tidak ada aral melintang, direncanakan Jumat (23/3/2018) esok, Cawagubri nomor urut 2, Hardianto sudah tiba di Pekanbaru selepas melaksanakan ibadah umroh selama sepekan di tanah suci Mekkah dan Madinah. Lalu, apa makna umroh bagi Hardianto?

Kepada wartawan yang menghubunginya, Hardianto menyebutkan bahwa ibadah umroh yang dijalaninya kali ini tidak hanya sebagai sarana mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa, tapi juga memunculkan kesadaran dan pelajaran bagi dirinya.

"Ibadah umroh sekali ini bukan hanya ada hikmah bagi saya pribadi dalam lebih mendekatkan diri, beribadah dan berdoa kepada Sang Khalik Maha Pencipta, tapi ada hikmah kesadaran dalam renungan pelajaran yang sya dapatkan," katanya melalui pesan WA, Kamis (22/3/2018).

Dilanjutkan pria yang pada Pilgubri ini berpasangan dengan Cagubri Lukman Edy, sepanjang mata memandang di Madinah Al Munawwarah sampai Mekkah Al Mukarromah yang terlihat hanya gurun pasir, bebatuan, gunung-gunung dan bukit-bukit batu nan keras.

"Walaupun memiliki sumber minyak, tetapi kondisi alam di Arab membuat jangankan singkong, namun rumput pun enggan tumbuh," jelasnya.

Namun, meskipun begitu lanjut Hardianto, negeri Arab maju dengan infrastruktur yang bagus dan masyarakatnya bisa sejahtera diatas rata-rata.

"Terenyuh dan sedih saya ketika kembali mengenang tanah air kita yg dilimpahi oleh Allah SWT bumi yang subur dengan sumber daya alam melimpah, yang kata orang-orang di bawah minyak dan diatas pun minyak, tapi kondisi negeri dan masyarakat kita masih jauh dari kata sejahtera," katanya lagi,

Oleh sebab itu, berdasarkan renungannya tersebut membuat dirinya bertekad jika dipercaya memimpin Riau bersama Lukman Edy, ia akan memanfaatkan potensi Riau yang ada untuk pembangunan dan menjamin peningkatan kesejahteraan masyarakat Riau di segala bidang," janji pria yang pernah menjadi Ketua Komisi IV DPRD Riau ini. (rls)