PEKANBARU, GORIAU.COM - Setelah dilaksanakannya pencoblosan Pemilihan Umum Gubernur Riau (Pilgubri) pada 4 September lalu, sejak itu pula beredarnya hasil Quick Count yang dilakukan beberapa pihak. Tentu, hasilnya belum bisa dipertanggungjawabkan. Karena, lembaga-lembaga tersebut bukanlah pihak penyelenggara.

Tak tanggung-tanggung, beberapa hasil Quick Count milik timses pasangan calon, menunjukkan mereka pemenangnya. Sehingga, informasi tentang siapa pemenang dan siapa yang kalah menjadi simpang siur. Akibatnya, masyarakat kebingungan.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Indonesia Icont, dengan berani dan lantang mengatakan hasil Pemilihan Umum Gubernur Riau 2013, hanya satu putaran. "Kami melakukannya secara real count, bukan quick count," ungkap Alfi Rahmadi selaku Direktur Komunikasi Indonesia Icon kepada GoRiau.com, Jumat (6/9/2013) di Aryaduta Hotel.

Dari data yang disampaikan Alfi, pasangan Herman-Agus menempati posisi pertama. Bahkan Indonesia Icon berani menyatakan Pilgubri satu putaran. Sebab, suara Herman-Agus mencapai 30.16 persen. "Ini data terakhir yang kami kumpulkan," tegas Alfi.

Dari data yang ditabulasi pada pukul 01.45 Wib tersebut, setidaknya sudah ada suara sebanyak 2.361.815 pemilih.

Posisi kedua, ditempati pasangan Annas-Andi dengan persentase 26,39 persen, dengan jumlah pemilih 623.165 suara. Sementara itu, pasangan Achmad-Masrul berada di posisi ketiga, dengan perolehan 456.543 suara, atau sekitar 19.33 persen.

Barulah posisi keempat ditempati pasangan nomor urut 5, JE-MM dengan perolehan suara 13,83 persen atau sekitar 326.543 pemilih. Urutan terakhir, yakni pasangan LURUS dengan perolehan suara 10,30 persen, atau sekitar 243.212 pemilih.

Namun, saat ditanya seperti apa metode real count yang digunakan, Indonesia Icon menurut Alfi sudah menyebarkan surveior di seluruh desa yang ada di Riau. "Satu desa satu orang surveiornya," katanya.

"Berapa desa di Riau?," Alfi balik bertanya kepada wartawan ketika menanyakan berapa jumlah surveior yang ia maksud. Tampak ia kebingungan menjawab pertanyaan tersebut. Tidak hanya itu, Alfi bahkan tidak tahu berapa jumlah TPS yang ada di Riau.

Ketika diminta mengenai tabulasi suara setiap kabupaten, Alfi berkilah semua data tersebut ada di Jakarta, tempat Indonesia Icon berkantor. Ia mengatakan data tersebut sangat banyak dan tidak mungkin dibagikan. "Oo.. Sangat tebal sekali data-data tersebut, tak mungkin kami bagikan," kilahnya.

"Ini hanya gambaran saja, yang resmi tetap milik KPU Riau," tutup Alfi.(san)