JAKARTA - Atribut kampanye Partai Demokrat dirusak sejumlah orang di Kota Pekanbaru, Riau akhir pekan kemarin. Kasus ini kemudian dilaporkan ke Polrestabes Pekanbaru oleh pengurus Partai Demokrat.

Menko Polhukam, Wiranto kemudian menyampaikan pelaku pengrusakan atribut tersebut ada kaitannya dengan Partai Demokrat dan PDIP. Menanggapi pernyataan Menko Polhukam, pengurus Partai Demokrat menggelar rapat darurat di kediaman Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan, Selasa (18/12). Rapat ini dipimpin langsung oleh SBY.

"Jam 10 pagi ini Dewan Pimpinan Pusat melakukan rapat, kami menyebutnya rapat darurat. Karena cepat sekali. Kami mengundang Ketua Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, Sekjen, Bendum, BPOKK, KPP, Komandan Kogasma, bahkan kami mengundang DPD Riau dan DPD Pekanbaru tempat kegiatan itu," jelas Sekjen Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan.

"Rapat ini langsung dipimpin Ketua Umum. Apa agendanya? Mem-follow up kasus Pekanbaru. Utamanya setelah Menko Polhukam menyampaikan statement-nya sore setelah didahului Kapolda Riau di pagi hari," lanjutnya.

Hasil rapat ini akan disampaikan secara langsung kepada masyarakat. Tujuannya agar persoalan ini terang benderang dan tak menimbulkan berbagai tafsir di tengah masyarakat.

"Karena apa yang disampaikan Menko Polhukam kami harus meluruskan dan nanti kami akan bahas di situ. Detailnya kami sampaikan," ujarnya.

Kadiv Advokasi Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean juga menyampaikan digelarnya rapat darurat untuk menyikapi penyataan dari Menko Polhukam terkait perusakan atribut kampanye partainya. Pihaknya berharap kepolisian bisa mengusut tuntas kasus ini.

"Terkait juga dengan pernyataan Pak Wiranto yang mengatakan bahwa perusakan baliho ini adalah kader partai, PDIP dan Partai Demokrat. Kami dari Demokrat sampai hari ini belum pernah menyatakan secara resmi bahwa yang melakukan perusakan baliho Partai Demokrat adalah PDIP. Belum pernah menyatakan itu secara langsung," jelasnya.***