PEKANBARU, GORIAU.COM - Setahun menunggu proses pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPRD Pekanbaru, Dasrianto tanpa ujung yang jelas. Bola mati proses PAW yang berhenti di tangan Firdaus MT, membuat keluarga besar Gerindra meradang.

"Kesabaran keluarga besar Gerindra sudah hampir habis. Masa satu tahun prosesnya tak tuntas. Pak walikota sudah bertindak di luar batas," kata Sekretaris DPC Partai Gerindra, Boyke Amri didampingi Wakil Ketua DPC, Syahrul dan Zainal kepada Tribun Pekanbaru sebagaimana dikutp GoRiau.com, Selasa (12/3/2013). 

Menurut Boyke, kabar paling pahit baru saja didengarnya dari DPD Gerindra Provinsi Riau. Walikota Pekanbaru Firdaus MT mengirim surat ke DPD Gerindra Riau sebagai balasan permintaan proses PAW Dasrianto. Isinya, walikota menolak untuk menindaklanjuti PAW tersebut.

"Kami baru dengar kemarin. Wali kota kirim surat ke DPD menolak proses PAW," kata Boyke.

Syahrul menjelaskan, pihaknya sudah berkali-kali melakukan aksi atas sikap wali kota tersebut. Misalnya dalam bentuk unjuk rasa damai yang dilakukan sebanyak tiga kali. Bahkan secara hukum, pihaknya juga sudah melayangkan somasi sebanyak dua kali.

"Tapi, itu pun belum bisa mengetuk hati, kesadaran mendorong agar rekomendasi wali kota diterbitkan," jelas Syahrul.

Kini, kata Syahrul, Gerindra tengah bersiap menempuh upaya hukum, baik pidana maupun perdata atas sikap walikota yang tak sudi meneken rekomendasi PAW Dasrianto. Tim hukum Gerindra tengah menyusun langkah 'pemolisian' dan gugatan perdata terhadap Firdaus MT.

"Harusnya, walikota Firdaus MT yang juga merupakan ketua partai, bisa bijak dalam persoalan ini. Dia kan ketua partai, tahu kalau kondisi tidak menentu ini berlanjut akan berdampak negatif terhadap partai. Entah apakah penyebabnya," kata Syahrul. (tn)