BANGKINANG - DPD Partai Golkar Kampar sukses menggelar musyawarah daerah (Musda) IX pada Jumat (6/4/2017) dengan damai dan lancar dan berhasil menetapkan ketua terpilih Ahmad Fikri. Dalam Musda itu diputuskan bahwa tim formatur membentuk kepengurusan dalam jangka waktu satu pekan.

Diantara tim formatur adalah Ahmad Fikri, ketua terpilih sekaligus Ketua Tim Formatur, dari unsur organisasi sayap Amir Lutfi (AMPG) dan unsur DPD Partai Golkar Riau yakni Korda Kampar H Masnur dan lainnya.

Ketua terpilih DPD Partai Golkar Kampar Ahmad Fikri yang juga ketua tim formatur mengungkapkan, jumlah pengurus DPD Partai Golkar Kampar sekurang-kurangnya sebanyak 67 orang.

Adapun kriteria pengurus yang diinginkan yaitu orang yang memiliki komitmen untuk mensukseskan setiap agenda politik yang dihadapi partai Golkar. ''Siap mereka dikeluarkan saat melanggar AD/ART. Selama ini mereka enak saja ke sana kemari, itu karena tak ada sanksi. Kalau mereka tidak komit perintah partai kita pecat,'' tegas Fikri.

Sebelum masuk menjadi pengurus, pihaknya akan menyodorkan surat pernyataan kepada calon pengurus yang berisi perjanjian maupun komitmen sebagai pengurus sekaligus sanksi yang akan diterima apabila melanggar. ''Kalau mereka tidak mau atau tidak sanggup ya kita tidak masukkan sebagai pengurus,'' beber pria yang akrab disapa Ongah ini.

Kriteria lain sebagai pengurus adalah kader yang sudah lama aktif dan konsisten dengan partai.

Mengenai porsi kepengurusan, pihaknya akan mencocokkan dengan aturan dalam AD/ART. Misalnya mengenai jumlah kuota perempuan dan kuota bagi kalangan muda. "Tapi yang terpenting itu mereka berkomitmen untuk Partai Golkar," tegas Fikri.

Ketika ditanya adanya beberapa nama politikus yang tampak telah memakai jas kuning Golkar maupun atribut Golkar menjelang pelaksanaan Musda dan pada pelaksanaan Musda IX Partai Golkar Kampar, Fikri menyebutkan, sebagai partai yang telah dewasa dalam berpolitik, Golkarsiap mengakomodir dam Partai Golkar terbuka kepada siapa saja selagi bisa ikut dengan aturan partai. "Jangan mereka masuk itu merusak partai Golkar, maka mereka kita data dulu," ulasnya.

Fikri mengakui memang banyak yang telah berkomunikasi mau masuk dalam Partai Golkar. "Kuncinya di formatur, diseleksi dulu. Kita lihat siapa yang memenuhi syarat. Kita tak sembarang mengakomodir. Partai Golkar ini partai yang sudah dewasa, partai lama, namun kita akan saring betul orang yang mau masuk. Jangan nanti mereka jadi perusak saja ketika masuk di Golkar," tegasnya. ***